Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Tidak Wajibkan Warga yang Telah Divaksin Memakai Masker

Korsel bertujuan mengimunisasi sedikitnya 70 persen dari 52 juta penduduknya pada September. Saat ini, negara itu mencatat hanya 7,7 persen populasi yang telah divaksin.
Seorang perempuan lanjut usia Korea Selatan saat akan menerima dosis pertama vaksin penyakit virus korona (Covid-19) Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi di Seoul, Korea Selatan, Kamis (1/4/2021)./Antara/Reuters-Chung Sung-Jun/Pool
Seorang perempuan lanjut usia Korea Selatan saat akan menerima dosis pertama vaksin penyakit virus korona (Covid-19) Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi di Seoul, Korea Selatan, Kamis (1/4/2021)./Antara/Reuters-Chung Sung-Jun/Pool

Bisnis.com, SEOUL - Warga yang telah menerima suntikan vaksin di Korea Selatan tidak diwajibkan untuk memakai masker.

Pihak berwenang Korea Selatan mengumumkan bahwa masker tidak lagi diperlukan di luar ruangan sejak Juli mendatang, untuk orang-orang yang sedikitnya telah menerima satu suntikan vaksin Covid-19.

Langkah tersebut merupakan upaya untuk mendorong penduduk yang lebih tua untuk divaksin. Korsel bertujuan mengimunisasi sedikitnya 70 persen dari 52 juta penduduknya pada September. Saat ini, negara itu mencatat hanya 7,7 persen populasi yang telah divaksin.

Orang yang diberi setidaknya satu dosis juga akan diizinkan berkumpul dalam jumlah yang lebih besar mulai Juni, kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada pertemuan penanganan virus Corona, Rabu (26/5/2021).



Perdana Menteri Kim mengatakan semua tindakan karantina akan disesuaikan pada Oktober setelah lebih dari 70 persen penduduk menerima vaksin dosis pertama.

Lebih dari 60 persen orang berusia  60 - 74 tahun telah mendaftar untuk vaksinasi, kata Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol.

Korsel akan mulai memvaksin masyarakat umum yang berusia 65 - 74 tahun mulai Kamis (27/5), di lebih dari 12.000 klinik.

Negara itu melaporkan 707 kasus baru virus Corona yang dikonfirmasi pada Selasa (25/5), sehingga total menjadi 137.682 infeksi, dengan 1.940 kematian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper