Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dengan Indonesia, Malaysia Lanjutkan Vaksinasi dengan Astrazeneca

Malaysia melaporkan penambahan kasus virus Corona atau Covid-19 per hari ini, Kamis (20/5/2021) mencapai 6.806 orang.
Suasana jalan kosong di Jalan Bulatan Kampung Pandan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said
Suasana jalan kosong di Jalan Bulatan Kampung Pandan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Malaysia mengambil kebijakan yang berbeda dengan negara tetangganya, Indonesia, terkait program vaksinasi Covid-19 dengan produk buatan AstraZeneca.

Bila Indonesia memilih untuk menghentikan vaksinasi sementara distribusi dan penggunaan vaksin tersebut untuk batch atau kumpulan produksi CTMAV547, maka negeri jiran itu justru tetap melanjutkan program vaksinasi Covid-19 buatan AstraZeneca.

Seperti terlihat di Gedung World Trade Center (WTC) di Kuala Lumpur, Kamis (20/5/2021), ratusan orang antri untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca dengan pengawalan dari Tentara Diraja Malaysia (TDM) dan Relawan Malaysia (Rela).

Pemerintah setempat memusatkan pelaksanaan vaksinasi di empat lokasi yakni di Pusat Pemberian Vaksin (PPV) Universitas Malaya, PPV Universitas Kebangsaan Malaysia, PPV IDCC Shah Alam dan PPV di WTC Kuala Lumpur.

Pelaksanaan vaksinasi sudah dimulai Rabu (5/5/2021) dengan peninjauan langsung oleh Menteri Sains dan Teknologi Malaysia, Khairy Jamalludin.

Malaysia telah menerima 268.800 dosis vaksin AstraZeneca melalui skema Covax Facility pada 24 April 2021.

Pendaftaran vaksinasi AstraZeneca dibuka secara sukarela untuk warga negara setempat dan warga negara asing dengan prinsip siapa yang cepat dia yang akan mendapatkan pelayanan.

Bila pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi hanya menggunakan satu lantai di Gedung WTC maka pada hari ke empat menggunakan tiga lantai di gedung yang menyatu dengan Gedung UMNO (United Malaysia National Organisation), partai yang berkoalisi ke pemerintah.

Pengaturan peserta juga lebih rapi dan tertib serta hanya mereka yang sudah terdaftar melalui aplikasi MySejahtera saja yang bisa dilayani.

Sebelum menjalani suntikan peserta harus menunjukkan profilnya di aplikasi kalau warnanya biru berarti resiko rendah dan bisa dilanjutkan sedangkan yang warna merah atau kuning beresiko tinggi dan tidak bisa melanjutkan.

Selain itu panitia juga menyediakan ruangan konsultasi sebelum pelaksanaan vaksinasi. Mereka yang diketahui mempunyai riwayat penyakit seperti alergi berbagai obat disarankan ke klinik pemerintah lebih dahulu.

Adapun, Malaysia melaporkan penambahan kasus virus Corona atau Covid-19 per hari ini, Kamis (20/5/2021) mencapai 6.806 orang. Jumlah ini merupakan rekor kasus Covid-19 di negara yang tengah menghadapi gelombang virus Corona ketiga tersebut.

Dilansir Channel News Asia, Rekor kasus Covid-19 di Malaysia sebelumnya dilaporkan terjadi pada hari sebelumnya, Rabu (19/5/2021), sebanyak 6.075 kasus tertinggi sejak 30 Januari. Hingga Kamis, Malaysia mencatat total 492.302 kasus Covid-19.

Dari 6.806 kasus baru yang dilaporkan pada Kamis, Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 2.277 kasus berasal dari Selangor dan 615 kasus dari Johor. Kuala Lumpur melaporkan 655 kasus baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper