Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia dikabarkan mempertimbangkan opsi penguncian total wilayah atau lockdown setelah dalam dua hari terakhir kasus harian Covid-19 mencapai rekor dengan berada di atas 6.000 kasus per hari.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (20/5/2021), media lokal melaporkan bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin akan memimpin pertemuan pada hari Jumat (21/5/2021) untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Ini termasuk kemungkinan penerapan 'penguncian penuh', seperti movement control order (MCO) nasional pertama yang diterapkan pada Maret 2020.
Adapun, pada awal bulan ini, pemerintah melarang kegiatan sosial dan perjalanan antarkabupaten dan negara bagian sebagai bagian dari movement control order (MCO) nasional yang diberlakukan sebelum liburan Hari Raya Idulfitri. Namun, semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi selama MCO 3.0 nasional, yang berlaku hingga 7 Juni.
Otoritas kesehatan Malaysia dalam beberapa hari terakhir juga telah mengimbau anggota masyarakat untuk tinggal di rumah dan meminimalkan aktivitas yang tidak penting.
Pada Rabu malam, Kementerian Kesehatan mengunggah pesan di Twitter yang mendesak warga untuk melakukan 'penguncian diri' mandiri. Pemerintah juga mengimbau agar warga lokal tidak mengundang tamu ke rumah mereka dan hanya keluar untuk membeli bahan makanan sekali seminggu.
Pada hari ini, Malaysia mencatatkan 6.806 kasus baru Covid-19 atau lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang hari ini mencapai 5.797 orang.
Baca Juga
Malaysia mencatatkan kasus harian di atas 6.000 selama 2 hari berturut-turut. Jumlah kasus baru hari ini menjadi yang tertinggi sejak 30 Januari 2021.
Dari laporan hari Kamis, sebanyak 2,277 kasus berasal dari Selangor dan 615 kasus dari Johor. Sementara itu Kuala Lumpur mencatatkan 655 kasus.
Dengan demikian total kasus Covid-19 Malaysia mencatat 492.302 dan 50.171 di antaranya aktif. Sebanyak 587 pasien dirawat di rumah sakit. Adapun catatan kematian mencapai 59 orang, menjadikan total kematian menjadi 2.099.
Ini menjadi kali keempat Malaysia mencatat rekor kematian harian akibat Covid-19 dalam waktu kurang dari dua pekan, melampaui angka tertinggi sebelumnya yaitu 47 kematian pada 18 Mei.