Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Fadli Zon menyatakan ratusan angota parlemen dari berbagai negara siap untuk menyampaikan sikap bersama mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan Israel.
Pernyataan itu disampaikan Fadli Zon setelah seditnya 250 anggota parlemen dunia menyatakan siap menyampaikan pernyataan sikap bersama yang ditandatangani oleh empat ketua parlemen di dunia untuk mendukung perjuangan warga Palestina yang saat ini digempur Zionis Israel.
Hingga kini, jumah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel telah lebih dari 217 orang, termasuk di antaranya anak-anak.
Bahkan, dia meminta agar PM Israel, Benjamin Netanyahu diadili di Mahkamah Internasional untuk kejahatan perang akibat banyaknya korban sipil yang jatuh setelah Israel mengerahkan mesin perangnya melawan kelompok perlawanan Hamas di Gaza.
Politikus Gerindra itu mengatakan, men pihaknya sudah berdiskusi dengan sejumlah pihak termasuk juga dengan Kementerian Luar Negeri. Karena itu, BKSAP telah menyepakati sejumlah poin yang dinilai sejalan dengan kepentingan politik luar negeri Indonesia.
"Tadi disebutkan bahwa kita sebenarnya mempunyai utang kepada Palestina karena Palestina mendukung kemerdekaan Indonesia dan di dalam konstitusi kita terutama di pembukaan Undang-Undang dasar 1945,” ujar Fadli Zon secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga
Dia menegaskan, bahwa pada paragraf pertama UUD 1945, disebutkan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan pri keadilan," sambungnya.
Menurutnya, dukungan kepada Palestina merupakan perintah konstitusi dan dia menganggap Palestina juga merupakan pekerjaan rumah Bangsa Indonesia yang belum selesai hasil dari konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
"Jadi persoalan Palestina adalah persoalan kita. Jelas ini adalah persoalan kita dan kita mempunyai tanggung jawab, bukan sekadar sebagai negara besar, negara demokrasi yang besar dengan 273 juta ppenduduk, tetapi ini bukan juga semata konflik agama, karena di Palestina sendiri cukup beragam dari Islam, Kristen, Yahudi dan ada juga kalangan dari Yahudi yang menolak sebetulnya Zionisme Israel yang sangat ganas," pungkas Fadli Zon.