Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu unit Grup Toshiba, yakni Toshiba Tec Corp telah mengonfirmasi menjadi korban serangan siber oleh kelompok peretas yang berbasis di Rusia, DarkSide.
Kelompok tersebut diyakini bertanggung jawab atas serangan siber lainnya terhadap jaringan bahan bakar utama di Amerika Serikat (AS).
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Sabtu (15/5/2021), Toshiba Tec mengatakan anak perusahaan di empat negara Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, terdampak oleh perangkat pemeras pada 4 Mei malam. Pihaknya juga menyampaikan tidak ada uang yang telah dibayarkan.
Perusahaan tersebut mengatakan telah merespons dengan menghentikan jaringan dan sistem operasi di antara Jepang dan Eropa, serta juga dalam wilayah Eropa. Ditambahkannya, operasi pengiriman dan penjualan ditunda untuk beberapa hari.
DarkSide mengklaim tanggung jawab dalam web gelap sesaat setelah pukul 1 pagi pada Jumat waktu Jepang. Kelompok tersebut mengatakan pihaknya mencuri lebih dari 740 gigabit data, termasuk informasi pribadi.
Para pejabat Toshiba Tec menyampaikan telah memastikan bahwa tidak ada kebocoran informasi terkait pelanggan sejauh ini. Namun, mereka mengatakan sebagian data mungkin telah dibocorkan oleh para peretas.
Baca Juga
Para pejabat tersebut juga mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan dengan organisasi eksternal dan bekerja erat bersama otoritas di Eropa.