Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Minta Negara Maju Tunda Vaksinasi Anak-anak dan Remaja

Ketika hampir semua negara di Eropa dan Amerika telah memulai kampanye vaksinasi, hanya sebagian kecil negara di Afrika yang sudah melakukan hal yang sama.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. /Bloomberg
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) menyarankan negara-negara maju untuk menunda vaksinasi bagi anak-anak dan remaja. Sebagai gantinya, WHO mendorong negara-negara itu untuk mendonasikan vaksi ke negara berpendapatan rendah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara maju untuk bergabung dengan skema vaksinasi Covax. Hingga saat ini, distribusi vaksin di bahwa skema Covax masih belum merata.

Sejak vaksin pertama kali mendapatkan izin penggunaan darurat pada Desember tahun lalu, negara-negara maju terpantau memborong kebanyakan vaksin yang diproduksi. Banyak negara berlomba-lomba memvaksinasi sebanyak mungkin populasi di negaranya.

Tedros memahami keinginan negara-negara untuk memvaksin anak-anak dan remaja. Tetapi saat ini, dia mengharapkan negara-negara itu mempertimbangkan kembali keputusan tersebut

“Di negara berpenghasilan rendah dan sangat rendah, suplai vaksin Covid-19 masih belum bisa menjangkau seluruh tenaga kesehatan dan rumah sakit dituntut untuk menyelamatkan banyak nyawa,” katanya, dikutip dari BBC, Sabtu (15/5/2021).

Pada pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana memvaksin anak-anak usia 12-15 tahun dalam waktu dekat. Biden juga berharap 70 persen orang dewasa di AS bisa divaksin setidaknya dengan dosis pertama pada 4 Juli 2021.

Sementara itu, Kanada telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer bagi anak-anak usia 12-15 tahun. Provinsi Alberta yang memiliki tingkat vaksinasi tertinggi di Kanada bahkan sudah mulai melakukan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-15 tahun.

Sejauh ini, AS, China, dan India telah memvaksin dengan dosis terbanyak di dunia. Ketika hampir semua negara di Eropa dan Amerika telah memulai kampanye vaksinasi, hanya sebagian kecil negara di Afrika yang sudah melakukan hal yang sama.

Skema Covax dikembangkan dengan tujuan untuk memvaksin 20 persen dari populasi di 92 negara berpenghasilan rendah.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper