Bisnis.com, JAKARTA – Meski telah melakukan pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021, tetap banyak masyarakat yang nekat berangkat mudik ke kampung halaman.
Satgas Penanganan Covid-19 pun meminta Pemerintah Daerah dan Satgas setempat melakukan pengawasan untuk arus balik.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah menyadari dalam penerapan kebijakan peniadaan mudik tidak sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, pemerintah juga akan mengantisipasi arus balik pasca-Idulfitri.
“Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas kementerian dan lembaga dengan pengetatan mobilitas. Pertama melalui surat tes negatif Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun 1 x 24 jam untuk seluruh moda transportasi dari tanggal 18 sampai 24 Mei 2021,” kata Wiku pada konferensi pers, Rabu (12/5/2021).
Kemudian pemerintah juga akan menggiatkan kegiatan-kegiatan seperti tes secara acak di berbagai titik strategis.
“Saya juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat memanfaatkan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk membebaskan Indonesia dari pandemi Covid-19,” imbuh Wiku.
Harapannya, Ramadan dan Idulfitri pada tahun-tahun selanjutnya dapat diselenggarakan secara normal dan tanpa bayang-bayang pandemi Covid-19. Namun, doa yang dipanjatkan juga harus diikuti dengan usaha.
“Untuk itu saya mohon kepada masyarakat dan pemerintah serta Satgas di daerah untuk dapat mengikuti dan mengawasi seluruh penerapan panduan ibadah selama hari raya dengan sebaik-baiknya sehingga kita semua dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19 di hari yang fitri ini,” imbuhnya.