Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Vietnam Temukan Varian Virus India, Perbatasan Langsung Diperketat

Tiga pasien di Vinh Phuc ditemukan membawa varian virus yang pertama kali terdeteksi di India. Pemerintah bersiap untuk skenario di mana 30.000 orang dapat terinfeksi.
Pemandangan jalur layang kereta api di kota Hanoi, Vietnam/ Bloomberg-Maika Elan
Pemandangan jalur layang kereta api di kota Hanoi, Vietnam/ Bloomberg-Maika Elan

Bisnis.com, JAKARTA - Vietnam telah memerintahkan kontrol perbatasan yang ketat setelah memperpanjang masa karantina karena melacak kasus virus Corona baru-baru ini dari wisatawan luar negeri.

Tiga pasien di Vinh Phuc ditemukan membawa varian virus yang pertama kali terdeteksi di India. Selama pertemuan gugus tugas virus pada kemarin sore, Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam memerintahkan pemeriksaan intensif pada pelancong yang datang.

Pihak berwenang juga akan memeriksa dari distrik demi distrik, rumah demi rumah dan mengunjungi perusahaan yang menampung pekerja asing untuk menahan penyebaran apa pun.

Dam mengatakan pemerintah bersiap untuk skenario di mana 30.000 orang dapat terinfeksi. Dia menambahkan bahwa jumlah tersebut dimaksudkan untuk persiapan dan bukan perkiraan. Ada laporan bahwa banyak tempat tidak menerapkan aturan karantina secara ketat, yang memicu lonjakan kasus baru-baru ini.

“Situasi virus saat ini sangat mengkhawatirkan dengan berbagai faktor risiko dari orang-orang yang memasuki Vietnam secara legal, ilegal dan penduduk setempat lengah,” kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long, dilansir Bloomberg, Rabu (5/5/2021).

Vietnam, yang memiliki jumlah infeksi terendah di Asia Tenggara, telah memerintahkan pembatasan pergerakan setelah kasus Covid-19 di dalam negeri meningkat untuk pertama kalinya dalam sebulan. Bangsa ini tertinggal dari negara-negara lain di wilayah ini dalam hal vaksinasi, menurut pelacak vaksin Bloomberg.

Hanoi telah menutup sekolah, situs pariwisata, dan restoran pinggir jalan. Baik di ibu kota dan Kota Ho Chi Minh, bioskop, gym, dan spa telah ditutup. Negara itu memiliki 2.996 infeksi dan 35 kematian pada 4 Mei, termasuk 37 kasus lokal dari 27 April ketika infeksi domestik pertama dalam sebulan dilaporkan, menurut kementerian kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper