Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pyongyang Tuding AS dan Korsel Ingin Musnahkan Korea Utara

Korea Utara mengatakan pernyataan AS dan Korsel menunjukkan niatan untuk tetap menerapkan kebijakan permusnahan Korut.
Situasi di Pyongyang Korea Utara/Istimewa
Situasi di Pyongyang Korea Utara/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara mengecam keras Korea Selatan dan Amerika Serikat dalam serangkaian pernyataan yang dirilis pada Minggu (2/5/2021).

Kecaman keras Korut muncul sehari setelah AS mengumumkan rampungnya pengkajian atas kebijakan terhadap Korea Utara.

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden As Joe Biden menyebut Korea Utara menimbulkan ancaman dan menegaskan diplomasi dan pencegahan yang tegas.

Menurut KBS World, Senin (3/5/2021), Korea Utara mengatakan pernyataan AS dan Korsel menunjukkan niatan untuk tetap menerapkan kebijakan permusnahan terhadap Korea Utara. Kebijakan yang sama seperti pada masa pemerintahan-pemerintahan AS sebelumnya.

Khususnya, Korea Utara menuduh AS menghina martabat pemimpin tertinggi Korea Utara dengan berulang kali mengangkat situasi hak asasi manusia di negara itu.

Serangkaian pernyataan tersebut mengindikasikan akan dilakukannya penekanan langkah-langkah yang sesuai dan kesediaan untuk mempertimbangkan aksi balasan atas aksi yang dianggap sebagai provokasi.

Pernyataan-pernyataan tersebut dibuat oleh Direktur Jenderal untuk Urusan AS di Kementerian Luar Negeri dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, bukan oleh Menteri Luar Negeri Korea utara. Tampaknya Pyongyang sedang menahan diri untuk tidak meningkatkan ketegangan yang lebih serius.

Di sisi lain, dalam pernyataan lain pada Minggu (2/5/2021), adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, melontarkan kritik tajam atas Korea Selatan karena gagal menghentikan pengiriman selebaran propaganda anti-Pyongyang ke Korea Utara baru-baru ini.

Dia menegaskan Korea Utara akan mempertimbangkan tindakan yang sesuai, jika otoritas Korea Selatan kembali gagal menghentikan pengiriman selebaran anti-Korea Utara tersebut.

Sebelumnya, sekelompok aktivis di Korea Selatan pada 30 April 2021 menerbangkan balon-balon ke Korea Utara. Balon-balon tersebut memuat selebaran berisi kecaman terhadap pemerintah Pyongyang .

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan merilis pernyataan yang mengatakan pemerintah Seoul menentang tindakan yang menciptakan ketegangan di Semenanjung Korea oleh siapa pun, termasuk Korea Utara.

Kementerian Luar Negeri Korsel menyampaikan harapan agar Korea Utara menanggapi upaya Korea Selatan dan AS untuk menciptakan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper