Bisnis.com, JAKARTA - Data pemerintah Jepang menunjukkan bahwa angka pengangguran Jepang pada bulan Maret 2021 turun ke tingkat bulan April tahun lalu.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Sabtu (1/5/2021), Kementerian Dalam Negeri Jepang mengatakan angka pengangguran yang disesuaikan musim adalah 2,6 persen, turun dari 2,9 persen pada bulan Februari.
Jumlah orang yang menganggur bertambah selama 14 bulan berturut-turut.
Kementerian itu juga merilis angka pengangguran untuk tahun fiskal yang berakhir bulan Maret. Angka itu berada pada 2,9 persen, naik dari 2,3 persen pada tahun sebelumnya.
Ini adalah pertama kalinya angka itu memburuk dibandingkan tahun sebelumnya sejak tahun 2009, menyusul krisis keuangan global.
Pada awal tahun atau Januari 2021, sekitar 80.100 orang diketahui telah kehilangan pekerjaan atau akan kehilangan pekerjaan di Jepang. Namun, angka sesungguhnya diyakini bahkan lebih tinggi dari itu karena data kementerian hanya mencakup kasus yang tercatat oleh otoritas ketenagakerjaan serta pusat-pusat penempatan kerja.
Hingga 25 Desember 2020, hampir 17.000 orang kehilangan pekerjaan di bidang manufaktur. Sebanyak 11.000 lainnya berasal dari industri restoran. Sementara itu, lebih dari 10.000 orang di bidang ritel dinyatakan kehilangan pekerjaan dan 9.600 orang dari industri perhotelan.