Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402

Dua teknisi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang ESDM diterjunkan untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.
Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa (tengah) bersama Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Ansori (kiri) dan Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal melakukan salam komando usai upacara serah terima jabatan Komandan Nanggala-402 di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/2/2019)./ANTARA-Zabur Karuru
Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa (tengah) bersama Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Ansori (kiri) dan Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal melakukan salam komando usai upacara serah terima jabatan Komandan Nanggala-402 di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/2/2019)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian ESDM menerjunkan dua teknisi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang ESDM untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali.

Tim teknis P3GL yang ditugaskan adalah Wilman Darmawan dan Sahnedi, seperti dikutip dari laman Pertamina, Kamis (23/4/2021) bergabung dengan tim operasi gabungan yang dipimpin Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari tanggal 22 hingga 28 April 2021.

Selain menerjunkan personel, turut pula diterjunkan peralatan Marine Magnetic SeaSpy Magnetometer milik P3GL yang digunakan untuk mendeteksi perkiraan lokasi kapal selam.

Alat ini umumnya digunakan sebagai peralatan survei geofisika untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat kemagnetannya. Secara prinsip kerja marine magnetometer identik dengan alat metal detector, yang membedakan hanyalah threshold dari keduanya.

KRI Nanggala 402 hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di perairan Utara Bali pada Rabu 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB.

Kapal tersebut diduga mengalami blackout atau mati listrik total. Hal itu, membuat awak kapal tidak dapat melakukan proses kedaruratan (tombol darurat untuk mengembus kapal timbul ke permukaan).

KRI Nanggala merupakan kapal selam buatan Jerman tahun 1977 masuk jajaran TNI Al tahun 1981. Saat mengarungi lautan, kapal selam tersebut berisi 53 awak, terdiri atas 49 anak buah kapal, satu komandan satuan, tiga personel arsenal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper