Bisnis.com, JAKARTA - Di saat beberapa negara mulai bangkit dari pandemi, India saat ini sedang berjuang menghadapi gelombang kedua (second wave) Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung sangat menantang kehidupan manusia, khususnya pekerja medis di seluruh dunia. Namun, yang benar-benar membuat para pekerja garis depan ini hancur adalah kecerobohan masyarakat yang masih enggan memakai masker.
Seorang dokter anestesi asal New Delhi, India menuliskan postingan di akun Instagram terkait kondisi horornya rumah sakit di India akibat second wave Covid-19.
Unggahan dokter Saandhra Sebastian tersebut sangat menyayat hati membuat netizen berlinang air mata dan viral di media sosial. Dokter muda itu berbicara betapa sulitnya dua minggu terakhir ini di tengah gelombang kedua Covid-19.
Sebastian menyoroti bagaimana para pekerja medis India menyaksikan rasa sakit setiap menit. Alih-alih mogok, para dokter dan perawat dipaksa untuk menjalankan tugasnya, dikutip dari Indian Express.
"Saya telah memberi tahu orang-orang bahwa putra mereka yang berusia 22 tahun telah meninggal, berbohong kepada pasien, memberi tahu mereka theek ho jaoge [semua akan baik-baik saja], ketika saya tahu sebenarnya vo theek nhi honge [bahwa dia tidak akan sembuh]. Saya mendengar wanita terengah-engah menangis Allah Allah dalam kesedihan sepanjang malam, menyaksikan orang-orang hancur di depanku," tulis akun Instagram @_saandrha_ seperti dikutip, Senin (19/4/2021).
Baca Juga
Namun, dia mengatakan emosi memang mengambil alih dirinya dan tidaklah mudah melalui situasi yang sama setiap hari. Dia mengaku berkata untuk kembali dari tugas dan menangis tentang semua itu.
Saandhra mengatakan hanya bisa menangis dan menjadi lebih sabar dan bersikap baik kepada pasien Covid-19 hingga akhirnya mereka meninggal dunia.
Dia menegaskan bahwa para tenaga medis berada di dalam kit alat pelindung diri (APD) selama beberapa jam mencoba menyelamatkan setiap kehidupan bukanlah permainan anak-anak.
Bukan itu saja, dokter Saandhra juga berbicara tentang kecemasan yang dihadapi oleh orang-orang yang membantu orang lain.
"6 jam di APD sambil cemas akan terpapar, cemas tentang kematian seperti pasien kami tidak benar-benar membuat Anda orang yang paling manis," tulis unggahan tersebut.
Unggahan dokter Saandhra disukai oleh lebih dari 339 ribu netizen. Postingan tersebut viral tidak hanya di Instagram, tetapi juga di platform media sosial lain lain. Banyak masyarakat India yang membagikannya dengan mengatakan bahwa tanggung jawab ada pada publik untuk berhati-hati, mengikuti protokol kesehatan, dan mengurangi tekanan pada tenaga kesehatan.
Banyak rekan dokter mengatakan postingan itu beresonansi dengan mereka. Sementara itu, masyarakat berterima kasih kepada dokter atas layanan mereka yang juga meminta mereka untuk merawat semua pasien di situasi krisis akibat pandemi Covid-19.
Sumber: Indian Express