Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Doni Monardo: 17 Persen Masyarakat RI Masih Tak Percaya Covid-19 Ada

Ketua Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan sebagian masyarakat itu menganggap pandemi Covid-19 sebagai sebuah rekayasa serta konspirasi.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo - Istimewa
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan mengatakan bahwa sekita 17 persen masyarakat Indonesia masih tidak percaya dengan adanya Covid-19.

Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Jumat (16/4/2021). Menurutnya, sebagian masyarakat itu menganggap pandemi Covid-19 sebagai sebuah rekayasa serta konspirasi.

Oleh karena itu, dalam rapat yang juga dihadiri oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah serta jajaran Pemprov Bengkulu, Doni meminta seluruh unsur pemerintah daerah termasuk tokoh adat dan tokoh agama agar terus berupaya memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakatnya.

“Kepada unsur pimpinan baik di pemerintahan termasuk TNI/Polri dan juga tokoh masyarakat juga khususnya kepada ulama, mari memahami tentang Covid-19 ini dan menyampaikan kepada masyarakat. Karena masih ada yang belum percaya Covid-19 sebanyak 17 persen,” jelas Doni dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (17/4/2021).

Dengan arahan para pemimpin, Doni beraharap larangan mudik Idulfitri pada tahun ini bisa terlaksana guna mencegah penularan Covid-19. Pasalnya, dia menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir dan potensi penularan dari mobilitas manusia pada hari raya dan libur nasional sangat tinggi. “Tidak mudik. Dilarang mudik,” tegas Doni.

Melalui pelarangan mudik tersebut, pemerintah tidak ingin adanya pertemuan silaturahmi yang dilakukan oleh masyarakat kemudian menimbulkan penularan Covid-19 dan berakhir pada angka kematian yang tinggi.

“Kita tidak ingin pertemuan silaturahmi berakhir dengan hal yang sangat tragis. Kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Kehilangan orang-orang yang kita cintai. Jangan sampai terjadi,” kata Doni.

Adapun pelarangan mudik sebagaimana yang tertuang pada Surat Edaran (SE) No. 13/2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H telah dikeluarkan pada 7 April 2021. Melalui SE itu, Doni meminta agar masyarakat tidak keberatan.

Doni menjelaskan aturan tersebut dikeluarkan untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. “Jangan ada yang keberatan. Menyesal nanti,” kata Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper