Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Mikro Bakal Diperketat, Menko Airlangga: Tambah 5 Provinsi

Pemerintah bakal memperketat dan menambah lima provinsi yang menerapkan PPKM Mikro usai berhasil mengendalikan Covid-19 di Indonesia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dok. Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dok. Kemenko Perekonomian

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana terus memperketat kriteria dan menambah wilayah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Indonesia menjadi lima provinsi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan PPKM Mikro akan terus ditingkatkan dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa kriterianya akan diperketat lagi.

"Selain itu, PPKM Mikro akan terus ditambahkan kewilayahannya, maka setelah 5 April akan ditambahkan lima provinsi lagi berdasarkan data-data yang ada," kata Airlangga dalam siaran pers, Sabtu (27/3/2021).

Rencana tersebut diambil usai PPKM Mikro dan progam vaksinasi dinilai menjadi kunci pengendalian Covid-19 di Indonesia.

Dia memerinci, per 25 Maret 2021 jumlah akumulatif kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.482.559 orang, positivity rate harian nasional 11,49 persen, kasus aktif nasional 8,45 persen (kasus aktif dunia dunia 17,06 persen), case fatality rate (CFR) nasional 2,70 persen (CFR dunia 2,20 persen), serta recovery rate (RR) nasional 88,85 persen (RR dunia 80,74 persen).

Kemudian, pada perpanjangan PPKM Mikro periode 23 Maret hingga April 2021 diperluas hingga Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

“Penurunan kurva kasus aktif nasional, baik secara jumlah maupun persentasenya, dan peningkatan tingkat kesembuhan, merupakan pengaruh positif dari pelaksanaan PPKM Mikro dalam 10 pekan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa program vaksinasi akan menembus 10 juta orang penerima vaksin, sehingga kecepatan harian dari tenaga vaksinasi di Indonesia sudah mendekati 500.000 penyuntikan per hari.

Dia berharap pada akhir Maret sampai April, yang nanti akan tersedia vaksin sekitar 15 juta dosis per bulannya, kecepatan penyuntikan dapat disesuaikan.

Menkes menyampaikan bahwa proyeksi dari hasil regresi data 3 minggu terakhir, diprediksi sampai akhir Juni 2021 akan tercapai sebanyak 77.193.705 suntikan. Sementara, total suplai vaksin sampai Juni 2021 diproyeksikan sebesar 92.734.971 dosis.

Untuk vaksin gotong royong, Sinopharm, diharapkan dapat mulai digunakan pada April 2021 dan akan segera diundangkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Vaksinasi.

#satgasCovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper