Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paus Fransiskus: Mafia Masih Terus Manfaatkan Pandemi Covid-19

Tak hanya pandemi Covid-19, mafia atau kejahatan terorganisir juga dikhawatirkan memanfaatkan kampanye vaksinasi Covid-19 untuk mencari cuan.
Paus Fransiskus/Reuters
Paus Fransiskus/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku kejahatan terorganisir atau mafia disebut masih belum berhenti untuk memanfaatkan pandemi Covid-19. Mereka pun dikhawatirkan bakal memanfaatkan kampanye vaksinasi anti-virus Corona.

Hal itu ditegaskan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus. Dia pun mengajak warga di seluruh dunia untuk memerangi kejahatan terorganisir yang memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk kepentingan pribadi. 

"Mafia hadir di seluruh penjuru dunia dan memanfaatkan pandemi via korupsi untuk memperkaya diri mereka," ujar Paus Fransiskus dalam acara mengenang para korban kejahatan teorganisir, Minggu (21/3/2021).

Di Italia, mafia memanfaatkan pandemi Covid-19 bukan hal asing. Sejak pandemi Covid-19 meledak, mafia menyasar bisnis dan keluarga yang kesulitan ekonomi dengan menawarkan pinjaman cepat berbunga besar.

Dengan ekonomi terpukul akibat pembatasan sosial atau bahkan lockdown, memakai 'bantuan' mafia menjadi tak terhindarkan.

Untuk mempermudah 'bisnisnya' tak jarang mafia Italia juga memanfaatkan simbol-simbol religius. Tujuannya, agar warga memandang mereka seperti juru selamat.

Pada 2014, kota di selatan Italia bernama Oppido Mamertina menjadi sorotan ketika seorang penduduk lokal membawa patung Bunda Maria untuk menggiring jemaat ke rumah bos mafia. Begitu di depan rumah sang bos, patung tersebut sedikit ditundukkan agar seolah-olah terlihat memberikan rasa hormat.

Desember lalu, Interpol telah mengeluarkan peringatan global bahwa organisasi kriminal mulai mengincar kampanye vaksinasi Covid-19. Salah satunya terjadi pada Maret kemarin di mana Kepolisian Afrika Selatan mengamankan ratusan vaksin Covid-19 palsu.

"Kejahatan terorganisir adalah dosa yang terstruktur. Mafia bertentangan dengan ajaran agama dan menyalahpahami pemujaan sebagai keyakinan," ujar Paus Fransiskus menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper