Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah mahasiswa di Amerika Serikat tetap bepergian meskipun perguruan tinggi tempat mereka menempuh pendidikan membatalkan liburan musim semi.
Dilansir dari Insider, Kyle, salah satu mahasiswa sebuah perguruan tinggi bersama dengan 15 temannya tengah menikmati liburan di Meksiko, dan pergi dari satu bar ke bar yang lainnya meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir.
Liburan yang dilakukan oleh Kyle bersama dengan teman-temannya bukan lah liburan musim semi yang dijadwalkan oleh kampusnya. Liburan itu adalah liburan versi sendiri.
Ketika kampusnya, Northern Arizona University di Flagstaff, Arizona, membatalkan liburan musim semi yang lalu, Kyle dan teman-temannya mulai merencanakan perjalanan.
"Saya pikir, 'Mengapa tidak pergi saja?'" katanya pada Sabtu (13/3/2021). "Virus ini telah menyebar beberapa lama, jadi sebaiknya saya pergi karena ini tidak segera berakhir," tambahnya.
Pada musim gugur lalu, universitas di seluruh negeri membatalkan liburan musim semi. Namun, beberapa siswa seperti Kyle, juga merencanakan perjalanan liar. Yang lain menjadwalkan liburan yang dimodifikasi sambil berduka atas hilangnya ritual perguruan tinggi.
Di seluruh negeri, sekolah melaporkan peningkatan depresi, kecemasan, kelelahan, dan kesepian di kalangan mahasiswa.
Biasanya, liburan musim semi akan memberikan kelonggaran khusus dari stres. Tetapi tahun ini, sekolah telah memperpendek atau membatalkan waktu istirahat untuk mencegah perjalanan selama pandemi, meninggalkan siswa untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengambil istirahat yang sangat dibutuhkan.
Meskipun beberapa negara bagian secara preemptif mencabut pembatasan, Covid-19 tetap menjadi ancaman serius, bahkan mungkin semakin serius ketika varian baru beredar di negara itu.
Ada kemungkinan bahwa liburan musim semi bisa menjadi acara yang lebih luas lagi tahun ini.