Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Jadi Kunci Pencapaian Target Pertumbuhan Ekonomi

Dalam kondisi pandemi global seperti ini, vaksin COVID-19 jadi rebutan negara lain, hingga kemudahan akses vaksin COVID19 perlu dikontrol.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Vaksinasi tahap II yang dilaksanakan di RST Wiratamtama dan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa-Dok Pemprov Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Vaksinasi tahap II yang dilaksanakan di RST Wiratamtama dan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa-Dok Pemprov Jateng

Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam kurun satu tahun terakhir, ekonomi Indonesia terkontraksi akibat virus Covid-19 yang menular dengan sangat cepat. Pandemi yang berkepanjangan juga berdampak besar pada sektor ekonomi.

Untuk mengatasi pandemi, saat ini pemerintah telah memulai program vaksinasi yang dicanangkan dalam tahun ini. Program tersebut diharapkan mampu membawa ekonomi Indonesia kembali tumbuh 5 persen.

“Setelah kita divaksin, maka kita merasa tenang, teman-teman juga merasa tenang, sehingga kita bisa bekerja dan berproduksi,” terang  Hasbullah Thabrany, Chairman Indonesia Health Economic Association dalam Dialog Produktif, Pengelolaan Kesehatan Dengan Vaksin yang diselenggarakan KPCPEN seperti keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (11/3/2021).

Menurutnya, secara umum kajian ilmiah menunjukkan bahwa investasi vaksin satu dolar bisa menghasilkan keuntungan ekonomi hingga delapan dolar. Jika dalam satu tahun ini, Indonesia mengalokasikan dana untuk belanja vaksin sebesar Rp100 triliun, maka begitu ekonomi tumbuh dengan proyeksi 5 persen, maka dampaknya akan sangat besar.

“Saya harap semua pemangku kepentingan, pemimpin nasional maupun daerah, sama-sama memperjuangkan vaksinasi sebagai salah satu cara paling efektif, efisien, dan paling cepat untuk memulihkan kesehatan diri dan sekaligus menggerakkan ekonomi di masa depan,” terang Hasbullah.

Sebagian kecil masyarakat memang masih belum memahami manfaat vaksin bagi kepentingan bersama ini. Maka, sambungnya, cara terbaik untuk memberikan kesadaran dan ketenangan bagi keraguan masyarakat ini adalah dengan memberikan contoh langsung oleh pimpinan dan tokoh masyarakat.

Prof. Hasbullah percaya masyarakat Indonesia perlu diberi pendekatan komunikasi yang lebih baik agar memahami bahwa kepentingan program vaksinasi ini adalah kepentingan bersama dan berdampak luas bagi ekonomi nasional.

“Vaksinasi bukan hal baru bagi Indonesia, kita sudah menjalankannya sejak 50 tahun lalu, mulai dari vaksinasi cacar, polio, BCG, dan sebagainya. Saya yakin pemerintah mampu melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang terhitung masif dengan menyasar 181 juta rakyat Indonesia,” terangnya.

Meski demikian, Hasbullah masih memberi catatan tentang ketersediaan vaksin. Dalam kondisi pandemi global seperti ini, vaksin Covid-19 jadi rebutan negara lain, hingga kemudahan akses vaksin Covid-19 perlu dikontrol.

“Perlu adanya kerja sama vaksin melalui organisasi COVAX yang bersama-sama menjamin negara-negara yang kurang beruntung tetap mendapat akses vaksin. Kita bersyukur punya Bio Farma dan berkomitmen dengan COVAX. Tapi kembali lagi, suplai vaksin menjadi kunci kecepatan program vaksinasi kita,” ujarnya.

Usaha-usaha pemerintah dalam mendatangkan vaksin, baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral sejauh ini terbilang cukup berhasil. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 40 juta  stok vaksin Covid-19 dan ratusan juta dosis yang sudah terjadwal akan dikirimkan dalam beberapa waktu ke depan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper