Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin AstraZeneca disimpan di kotak penyimpanan bersuhu 2-8 derajat celcius atau sama dengan vaksin Sinovac.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi dan mengawal Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi dalam pendistribusian dan penyimpanan vaksin tersebut.
“Selain itu UPT Badan POM se-Indonesia juga melakukan pengawasan dan pemantauan mutu vaksin yang beredar melalui sampling dan pengujian berbasiskan risiko,” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga
Lebih lanjut, Badan POM juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Komnas KIPI serta pihak terkait lainnya dalam rangka pemantauan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Adapun, berdasarkan uji klinis terhadap vaksin AstraZeneca didapatkan hasil yakni penerima vaksin tersebut mengalami KIPI ringan hingga sedang seperti nyeri saat ditekan, kemerahan, gatal, dan pembengkakan serta kelelahan, sakit kepala, nyeri otor, mual, dan muntah.
Vaksin yang menjadi bagian dari batch pertama skema kerja sama global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility ini juga telah mendapatkan emergency use autorization (EUA) dari Badan POM pada 22 Februari 2021.