Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan usaha sejumlah kementerian dan lembaga di Indonesia telah membuahkan hasil dalam mengusahakan vaksin Covid-19 di jalur multilateral.
Hal tersebut diungkapkan dalam konferensi pers melalui virtual sesaat setelah kedatangan vaksin Covid-19 melalui jalur COVAX di Bandara Soekarno Hatta pada Senin (8/3/2021).
“Upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari pengiriman vaksin multilateral telah mulai dilakukan, pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton,” kata Retno.
Jumlah tersebut merupakan bagian awal dari seri pertama vaksin. Pada seri pertama, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi. Pengiriman seri pertama ini akan dilakukan hingga Mei 2020 dan diharapkan akan diikuti dengan seri selanjutnya.
Dia mengungkapkan perjalanan upaya pemerintah untuk mendapatkan vaksin dari WHO berawal pada 16 Oktober 2020 di Jenewa. Menlu Retno bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan surat expression of interest kepada GAVI COVAX Facility.
Sejak saat itu proses untuk mendapatkan akses vaksin dari jalur multilateral terus bergulir. Selain mengamankan kebutuhan dalam negeri, Indonesia juga berkomitmen untuk memberi dukungan terhadap kesetaraan akses vaksin bagi semua bangsa.
“Prinsip ini terus disuarakan, dan didukung antara lain dengan posisi saya sebagai Co-Chair dari COVAX AMC Engagement Group, yang mempertemukan semua pihak agar kesetaraan akses vaksin dapat dijalankan,” tuturnya.
Seperti diketahui Menlu Retno Marsudi menjadi salah satu Co-Chair bersama Menteri Luar Negeri Ethiopia, dan Kanada.
Perwakilan WHO Indonesia N. Paranietharan mengatakan COVAX memiliki target ambisius untuk mendistribusikan lebih dari 2 miliar dosis vaksin Covid-19 sebelum akhir 2021.
WHO terus mendorong program vaksinasi, seperti yang dilakukan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dari sedikit yang mengambil keputusan yang berani.
“Indonesia telah menjadi teladan dalam solidaritas global dan akses terhadap vaksin bagi seluruh negara,” katanya.
Perlu diketahui, hingga akhir Mei, sebanyak 237 juta dosis vaksin akan dialokasikan ke 142 negara dan ekonomi yang berpartisipasi dalam COVAX. Sejumlah 11 juta dosis akan didistribusikan pekan ini.
Pada Selasa, COVAX rencananya akan menerbitkan alokasi vaksin putaran pertama yang mencakup sebagian besar negara yang berpartisipasi dalam fasilitas COVAX.
Berbeda dengan vaksin yang saat ini telah diberikan kepada sejumlah tenaga kesehatan dan sebagian kelompok masyarakat di Indonesia yang menggunakan Sinovac buatan China, vaksin multilateral ini bersifat gratis dan diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di Inggris.