Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Fakta Gempa di Selandia Baru Menurut BMKG, Tidak Berdampak ke Indonesia

Gempa besar itu, sempat memicu peringatan tsunami, dan penduduk diimbau untuk evakuasi.
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa besar berkekuatan magnitudo 8,1 mengguncang wilayah Selandia Baru, Jum'at 5 Maret 2021 kemarin.

Gempa besar itu, sempat memicu peringatan tsunami, dan penduduk diimbau untuk evakuasi. Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru (NEMA) menyerukan evakuasi segera di daerah-daerah itu. Warga diinstruksikan pergi ke tempat yang lebih tinggi.

Namun, peringatan itu kemudian dicabut. Menurut Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, ada sejumlah fakta terkait gempa tersebut.

Berikut penjelasannya dikutip dari akun facebooknya :

1. Serangkaian gempa kuat dengan kedalaman dangkal terjadi jalur tunjaman Kermadec, Selandia Baru, sepanjang Kamis malam hingga Jumat pagi dinihari, 4-5 Maret 2021.

2. Gempa pertama berkekuatan 7,3 terjadi pukul 20.27 WIB berpusat di laut yang berjarak 174 km arah timurlaut Gisborne. Gempa kedua terjadi pada pukul 00.41 WIB dengan kekuatan 7,4 dan gempa ketiga terjadi pukul 02.28 WIB berkekuatan 8,1. Gempa kedua dan ketiga ini juga berpusat dilaut tetapi lebih dekat dengan Kepulauan Kermadec, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer sebelah timur laut Selandia Baru.

3. Ketiga gempa besar ini berpusat di bidang kontak antar lempeng, yaitu Lempeng Pasifik yang menunjam ke bawah Lempeng Australia, dengan laju penunjaman mencapai 60 milimeter per tahun.

4. Rangkaian tiga gempa kuat ini memicu dikeluarkannya peringatan dini tsunami di kawasan Pasifik selatan.

5. Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) Selandia Baru sempat meminta penduduk yang ada di sepanjang pantai timur Selandia Baru untuk melakukan evakuasi mulai dari Bay of Islands hingga Whangarei, dari Matata hingga Teluk Tolaga termasuk Whakatane dan Opotiki, dan Great Barrier Island agar melakukan evakuasi ke tempat-tempat yang lebih tinggi dan menghindari area dekat pantai.

6. Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan menunjukkan bahwa tsunami tidak akan berdampak hingga di wilayah Indonesia.

7. Hasil monitoring tsunami yang dipicu gempa berkekuatan 8,1 pagi dini hari tadi tercatat di berbagai peralatan monitoring muka laut seperti di Kingston Norfolk (56 Cm), Great Barrier (30 Cm), North Cape (15 Cm), East Cape (16 Cm), dan Nukualofa (5 Cm).

8. Selandia Baru memang merupakan kawasan rawan tsunami. Sejarah tsunami menunjukkan bahwa tsunami signifikan dengan tinggi lebih dari 1 meter sudah terjadi sebanyak 14 kali sejak tahun 1215, yaitu tsunami tahun 1215, 1545, 1820, 1826, 1855, 1868, 1877, 1913, 1929,1931, 1946, 1947, 1960, dan 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper