Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia pada 1 Maret 2021, kasus Covid-19 secara global kembali meningkat. Hal itu terjadi untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan terakhir.
“Analisa terakhir yang diterbitkan WHO menyebutkan, adanya kenaikan kasus di empat benua, yaitu Amerika, Asia Tenggara, Eropa, dan Mediterania Timur,” ungkap Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dalam konferensi pers, Selasa (2/3/2021).
Hal ini mengecewakan mengingat baru saja pekan lalu WHO mengatakan infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama enam pekan berturut-turut.
Penurunan berkelanjutan tersebut merupakan pertama kalinya sejak pandemi dimulai.
“Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan mulai mengendur di banyak negara, karena terlena dengan kedatangan vaksin,” imbuh Wiku.
Dia menyebutkan, mengingat laju penyuntikan vaksin tidak sebanding dengan laju penularan Covid-19, kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan sangat berpotensi menyebabkan peningkatan penularan di tengah penduduk.
Apabila terus dibiarkan, kenaikan kasus akan semakin masif dan semakin berpotensi memakan banyak korban jiwa.
“Sejalan dengan temuan ini saya mengimbau seluruh rakyat Indonesia untuk tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak dari penanganan pandemi. Vaksin akan membantu menyelamatkan nyawa. Tetapi jika kita hanya mengandalkan vaksin maka kita membuat kesalahan,” tegasnya.
Wiku menegaskan perubahan perilaku harus menjadi pondasi utama usaha masyarakat menghentikan penularan Covid-19 terutama di Indonesia.
Perubahan perilaku juga diharapkan makin gencar mengingat telah ditemukan kasus mutasi baru Covid-19 B117 yang berasal dari Inggris.
Sebagai upaya awal penanganan, Wiku mengungkapkan saat ini pemerintah telah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 baru di pintu masuk Indonesia.
“Selanjutnya merupakan tanggung jawab kita semua untuk tetap mencegah penularan terjadi di tengah masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan. Kunci utamanya adalah gotong royong dan memanfaatkan kekuatan Indonesia yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat suku dan budaya pada penanganan Covid-19 Indonesia," ujar Wiku.
Ke depan, Wiku berharap koordinasi antara pusat dan daerah agar dapat ditingkatkan, karena keberhasilan penanganan Covid-19 juga tidak terlepas dari peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah semakin meluasnya penularan.
Sampai dengan Selasa (2/3/2021), penambahan jumlah kasus positif adalah 5.712 dengan jumlah kasus kumulatifnya sudah mencapai 1.347.026.
Sementara itu, kasus sembuh bertambah 8.948 sehingga totalnya mencapai 1.160.863. Kemudian, kasus kematian bertambah 193 orang sehingga totalnya 36.518.
Wiku menyebutkan kasus aktif kumulatif pada saat ini adalah 149.645 atau 11,1 persen dan secara persentase mengalami penurunan. Sedangkan, jumlah kasus sembuh saat ini 86,2 persen, dan jumlah kasus meninggal kumulatif 2,7 persen.