Bisnis.com, JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 telah dimulai di Jalur Gaza di tengah kekhawatiran bahwa jumlah dosis yang didapat tidak mencukupi untuk menghentikan penyebaran virus.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (23/2/2021), para tenaga kesehatan di Gaza mulai menerima vaksinasi pada Senin (22/02/2021) setelah Israel mengizinkan gelombang pertama vaksin buatan Rusia untuk dikirimkan ke kawasan itu.
Gaza yang dikendalikan oleh kelompok fundamentalis Islam Hamas telah mendapatkan 22.000 dosis. Jumlah ini masih jauh dari cukup untuk populasinya yang berjumlah 2 juta orang.
Lebih dari 50.000 kasus telah dikonfirmasi di Gaza yang sistem perawatan kesehatannya menghadapi banyak tantangan. Sementara itu, vaksinasi para tenaga kesehatan di Tepi Barat sudah dimulai pada 2 Februari 2021.
Namun, area itu mengalami kelambatan pengiriman dosis dari berbagai sumber seperti perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca serta Fasilitas COVAX yang merupakan kerangka kerja internasional guna memastikan akses yang adil bagi vaksin.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan Israel agar menyokong vaksinasi bagi warga Palestina. Gerakan vaksinasi di Israel merupakan salah satu yang tercepat di dunia.
Baca Juga
Pada Jumat (19/02/2021), Israel menyepakati dengan otoritas Palestina untuk memvaksinasi 100.000 warga Palestina yang bekerja di Israel. Namun, masih belum jelas kapan sejumlah cukup warga Palestina akan divaksinasi untuk membantu menghentikan penyebaran virus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
