Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Kandidat Kuat Pengganti Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade yang Mundur

Ketua Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa bulan sebelum agenda olahraga internasional itu digelar tahun ini.
Seorang pejalan kaki melintas di Tokyo dengan berlatar belakang spanduk Olimpiade 2020./Bloomberg/Kiyoshi Ota
Seorang pejalan kaki melintas di Tokyo dengan berlatar belakang spanduk Olimpiade 2020./Bloomberg/Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA - Panel yang bertugas memilih seorang kandidat untuk menjabat sebagai presiden baru Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengerucutkan pilihannya terhadap Menteri untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Hashimoto Seiko.

Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK), panel itu memilih kandidat yang akan menggantikan Mori Yoshiro bertemu sekitar dua jam di Tokyo pada Rabu (17/02/2021). Pertemuan itu merupakan yang kedua kali setelah Selasa. Panel tersebut terdiri dari delapan anggota yang sebagian besar merupakan atlet.

Sumber-sumber mengatakan kepada NHK bahwa panel itu akan meminta Hashimoto untuk menduduki posisi tersebut.

Namun, ketika ditanya oleh Parlemen apakah Hashimoto telah diminta untuk menggantikan Mori, ia mengatakan tidak mendapatkan tawaran tersebut. Sumber-sumber mengatakan bahwa panel belum memastikan keinginan Hashimoto.

Jika Hashimoto menerima, komite penyelenggara berharap akan menggelar rapat dewan dan secara resmi memilih presiden baru secepatnya pada pekan ini.

Seperti diketahui, Ketua Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa bulan sebelum agenda olahraga internasional itu digelar tahun ini.

Mori mengundurkan diri pada Jumat (12/2/2021) dan kembali meminta maaf atas pernyataan seksis yang memicu protes global. Langkahnya ini membuat penyelenggara Olimpiade Tokyo harus mencari pemimpin baru hanya lima bulan sebelum agenda internasional itu mulai digelar.

Mori memicu kehebohan ketika mengatakan dalam pertemuan komite Olimpiade awal bulan ini bahwa wanita berbicara terlalu banyak sehingga memicu protes global agar dia dipecat karena menolak mundur.

Dia menambahkan bahwa hal terpenting saat ini adalah menyukseskan Olimpiade Tokyo.

Mori mengatakan bahwa meskipun mungkin telah mengatakan sesuatu yang tidak perlu, dia tidak melakukannya dengan sengaja dan merasa pernyataannya disalah-artikan oleh media. Dia menegaskan tidak berprasangka buruk terhadap perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper