Bisnis.com, JAKARTA - Bekas jajaran direksi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 ditangkap oleh Kejaksaan Negeri dan ditahan di Bareskrim Polri terkait sengkarut yang menyebabkan asuransi tersebut mengalami gagal bayar polis terhadap nasabahnya.
Prasetya M. Brata yang pada 2013 menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum ditangkap terkait kasus potensi penyelewengan yang berujung pada polis asuransi nasabah yang tak kunjung di bayar.
Pria yang sudah beralih profesi menjadi seorang trainer dan public speaker ini pun memberikan surat bagi para anak didiknya yang disebut sebagai Sahabat Provokasi, yang dinamai berdasarkan buku-buku tulisannya.
Dalam surat tersebut, Prasetya membantah keterlibatannya atas kasus penyelewengan dan potensi korupsi dalam tubuh Bumiputera yang menyebabkan terjadinya gagal bayar polis asuransi.
"Namun, atas tuduhan yang dipersangkakan tersebut, saya dan tersangka lain tengah melakukan perlawanan hukum karena tidak benar, ini adalah kasus asersi," ungkap isi suratnya dikutip Bisnis, Sabtu (13/2/2021).
Dia menyebut ada pada posisi hanya turut serta dalam rapat yang menghasilkan putusan yang diperkarakan dan menjadi kasus pidana. Prasetya mengklaim tidak mendapatkan apapun dalam keputusan tersebut.
Baca Juga
"Tidak ada niat, dan saya tidak mendapatkan apapun dari siapapun termasuk terkait keputusan yang diperkarakan, dimana saya hanya ikut duduk pada rapat yang menghasilkan keputusan yang diperkarakan tersebut," terangnya.
Adapun, Prasetya mengundurkan diri dari jabatan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Seorang sumber Bisnis mengatakan pengunduran diri Prasetya telah disetujui oleh Sidang Luar Biasa yang digelar oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera pada Jumat (31/10/2014).
Prasetya mengatakan pengunduran diri itu dilakukan karena ingin membangun profesi dan bisnis di bidang pelatihan (training). Dalam laman pribadinya, Prasetya menyebut dirinya sebagai public-speaker trainer.
Berdasarkan laman Bumiputera disebutkan Prasetya memulai karir di perusahaan asuransi berbadan hukum usaha bersama itu sejak 1991 sebagai clerk dan pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan Dharma Bumiputera, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan dan sebagainya. Dia mundur mulai 1 November 2014.