Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Tracing Covid-19, Menkes BGS Libatkan 80.000 Personil TNI-Polri

Puskesmas di daerah bakal mulai melatih pelacakan kontak erat Covid-19 kepada tim Babinsa dan Bhabinkamtibmas pada Rabu (10/2/2021) besok.
Petugas medis dari Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten OKI mengambil sampel swab dan RDT keluarga pasien positif corona/ istimewa
Petugas medis dari Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten OKI mengambil sampel swab dan RDT keluarga pasien positif corona/ istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan akan melibatkan hampir 80.000 personil TNI-Polri sebagai pelacak kontak atau contact tracer Covid-19 hingga ke level terendah yaitu di tingkat desa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan langkah itu diambil untuk memenuhi standar pelacakan kontak erat yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebanyak 30 pelacak kontak per 100.000 penduduk. Misalkan, penduduk Indonesia berjumlah 299 juta maka dibutuhkan hampir 80.000 pelacak kontak.

“Sekarang kita masih punya 5 ribuan tracer sesudah beberapa lama mencoba merekrut karena ini butuh dilakukan cepat kita mencari cara yang paling cepat untuk merekrut orang-orang yang mengenal daerahnya,” kata Budi saat Rapat Kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (9/2/2021).

Menurut Budi, jajaran Puskesmas di daerah bakal mulai melatih pelacakan kontak erat Covid-19 kepada tim Babinsa dan Bhabinkamtibmas pada Rabu (10/2/2021) besok. Dengan demikian, dia menegaskan, komando pelacakan kontak masih berada di tangan puskesmas.

“[Puskesmas] untuk berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar mereka dapat melakukan tracing begitu ada kontak erat bisa enggak 15 sampai 30 orang dalam dua minggu sebelumnya dia terindentifikasi dalam 72 jam terlacak,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memprediksi total kasus positif Covid-19 di Indonesia bisa terus meningkat hingga mencapai 1,7 juta kasus hingga akhir 2021.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan total kasus positif Covid-19 diperkirakan bisa mencapai 1,7 juta kasus jika penambahan harian kasus Covid-19 masih cukup tinggi seperti saat ini.

Berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan pada rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, tercatat bahwa rata-rata kasus pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2020 ialah 2.557 kasus.

Kemudian, rata-rata kasus pada November 2020 hingga Januari 2021 ialah 5.814 kasus. Selanjutnya, rata-rata kasus per hari 2.557 ditambah 6.814 dibagi dua maka totalnya 4.686 kasus. Apabila 4.686 kasus dikalikan 365 hari maka totalnya ialah 1,7 juta kasus.

"Perhitungan rata-rata kalau kita lihat kasusnya andaikan kasusnya itu masih berjalan seperti sekarang dengan upaya berbagai macam [penanganan] pandemi, dan perhitungannya untuk tahun 2021 ini kami melihat mungkin perkiraan total kasus positif itu mencapai 1,7 juta kasus," ujar Dante dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI, Senin (8/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper