Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Bisa Jinak di September, Syaratnya 930.000 Suntikan Vaksin per Hari

Vaksinasi mulai dihitung sejak 1 Maret 2021 dengan sebanyak 31.000 vaksinator dan tiap vaksinator melakukan vaksinasi ke 30 orang per hari, maka akan mencapai 930.000 suntikan per hari.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Antara
Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa wabah Covid-19 diperkirakan akan mulai terkendali pada September 2021, namun dengan syarat sebanyak 930.000 vaksin harus disuntikkan per hari.

Pemerintah menargetkan angka reproduksi efektif (Rt) virus Corona bisa turun ke angka 0,9 agar wabah Covid-19 dapat dikatakan terkendali, dari yang saat ini sebesar 1,2.

“Yan ingin kita atasi adalah mengurangi, memperlambat, atau menekan laju pertambahan kasus Covid-19,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (9/2/2021).

Suharso menjelaskan, berdasarkan perhitungan Bappenas, jika efikasi vaksin mencapai 65 persen, disuntikkan 2 dosis dengan jarak 14 hari, dan efek perlindungan optimal tercapai 14 hari setelah divaksin, serta vaksinasi mulai dihitung sejak 1 Maret 2021 dengan sebanyak 31.000 vaksinator dan tiap vaksinator melakukan vaksinasi ke 30 orang per hari, maka akan mencapai 930.000 suntikan per hari.

Dengan demikian, target vaksinasi kepada 70,98 juta orang dengan 141,96 juta suntikan akan tercapai dalam 167 hari.

“Maka target vaksinasi untuk pengendalian, dalam rangka menekan laju pertambahan kasus supaya tercapai [Rt] 0,9, itu bisa dicapai September tahun ini. Ini optimisme yang harus dijaga tetapi bukan berarti herd immunity tercapai,” jelasnya.

Suharso mengatakan, ini adalah bentuk pengendalian dengan menurunkan angka reproduksi efektif Virus Corona dan yang divaksin adalah penduduk yang berusia 18 tahun ke atas.

Sehingga, diharapkan wabah mulai terkendali pada September 2021 dan pemulihan ekonomi akan bergerak lebih cepat. Dia menambahkan, hasil yang lebih cepat akan didapat jika ada tambahan vaksin Pfizer, AstraZaneca, dan Novavac yang memiliki efikasi lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper