Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan China Diharapkan Perbaiki Relasi, Begini Saran Sekjen PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengakui AS dan China memiliki 'pandangan berbeda' terhadap HAM. Namun, kedua negara setidaknya dapat bekerja sama dalam aksi iklim.
Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengikuti pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal
Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengikuti pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat dan China diharapkan dapat memperbaiki hubungan. Harapan itu ditegaskan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kamis (28/1/2021).

Dia berharap akan ada 'penyetelan ulang' dalam hubungan kedua negara meski AS dan China memiliki 'pandangan berbeda' terhadap HAM. Menurutnya, kedua negara setidaknya dapat bekerja sama dalam aksi iklim.

"Saya berharap kami akan melihat pengaturan ulang dalam hubungan Amerika Serikat dan China," kata Guterres kepada awak media. 

Seperti diketahui, Beijing mendorong pengaruh global yang lebih besar dan menjadi sebuah tantangan bagi kepemimpinan AS. Ketegangan kedua negara mencapai puncak di PBB pada tahun lalu, kala Presiden AS Donald Trump berbicara tentang penyebab pandemi Covid-19.

"Jelas bahwa dalam urusan HAM, terdapat dua pandangan yang sangat berbeda dan jelas bahwa dalam HAM tidak ada ruang untuk kesepakatan atau misi bersama. Ada ruang di mana saya yakin akan tumbuh konvergensi kepentingan, dan saran saya adalah agar ruang itu dilacak oleh kedua pihak, bersama dengan seluruh komunitas internasional, dan ruang itu adalah aksi iklim," katanya.

Adapun, calon duta besar Presiden AS Joe Biden untuk PBB pada Rabu menuding China sedang berupaya 'mendorong agenda otoriter' di badan dunia beranggotakan 193 negara itu.

Guterres pun mengomentari hal tersebut. "Sehubungan dengan PBB saya dapat menjamin bahwa kami berkomitmen kuat untuk memastikan bahwa PBB merupakan mercusuar dari semua nilai-nilai yang terkait dengan ... keamanan, pembangunan dan HAM."

Guterres juga mengaku 'sangat khawatir' dengan kekuatan perusahaan media sosial dan mengatakan bahwa skema regulasi harus ditetapkan sehingga keputusan seperti melarang Trump dari Twitter dapat dilakukan 'sejalan dengan hukum'.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper