Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Jamin Tak Akan Timbun Kelebihan Vaksin Covid-19, Tapi..

Uni Eropa telah mengamankan sekitar 2,3 miliar dosis vaksin Covid-19. Padahal, jumlah populasi Eropa jauh di bawah pasokan itu, yakni sekitar 448 juta jiwa.
Tangan perempuan memegang botol kecil berlabel vaksin virus corona Covid-19 dan logo perusahaan farmasi Pfizer./Antara-Reutersrn
Tangan perempuan memegang botol kecil berlabel vaksin virus corona Covid-19 dan logo perusahaan farmasi Pfizer./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa menegaskan bakal membagikan kelebihan dosis vaksin virus Corona atau Covid-19 yang telah dibeli kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan.

Dalam pemaparan media secara virtual, Kamis (28/1/2021), Duta Besar EU untuk Asean Igor Driesmans menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menimbun vaksin Covid-19.

Driesmans menyebut bahwa saat ini Uni Eropa tengah melihat adanya kelangkaan vaksin akibat proses perizinan yang masih berlangsung serta produksi tahap pertama yang masih berjalan.

"Namun jelas, begitu produksi ditingkatkan, surplus vaksin di luar kebutuhan EU akan dibagikan kepada negara dunia ketiga, dan tentu saja kami tidak akan menimbun vaksin yang telah kami beli untuk diri sendiri," kata Driesmans.

Dia menegaskan bahwa Uni Eropa telah berkomitmen untuk hal tersebut. 

Uni Eropa, pada pertengahan tahun 2020, telah menandatangani perjanjian pembelian awal vaksin Covid-19 dengan sejumlah perusahaan farmasi, baik dari dalam wilayah itu maupun dari negara luar.

Sebanyak total hampir 2,3 miliar dosis telah diamankan oleh EU dari AstraZeneca, Sanofi-GSK, Johnson and Johnson, BioNTech-Pfizer, CureVac, dan Moderna--meski blok itu mempunyai jumlah populasi jauh di bawah pasokan, yakni sekitar 448 juta jiwa.

Menurutnya, Uni Eropa melakukan hal tersebut karena ketika Musim Panas 2020 mereka belum yakin dan belum mengetahui riset mana yang akan membuahkan hasil, serta perusahaan mana yang dapat memberikan vaksin yang aman dan efektif.

"Dan merupakan suatu keajaiban bahwa setidaknya beberapa di antara mereka telah mampu memproduksi (vaksinnya), itulah mengapa kami membeli dosis dalam jumlah besar di awal dari beberapa produsen, yakni untuk menjamin bahwa kami mempunyai jumlah yang cukup untuk seluruh populasi di Uni Eropa," kata Driesmans.

Sebelumnya, Selasa (26/1/2021), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyerukan agar negara-negara maju tidak menimbun persediaan vaksin Covid-19 dan meminta mereka untuk membagikan vaksin ke negara lain sehingga akan ada persediaan yang adil, sebagaimana dikutip dari laporan Reuters.

"Negara-negara kaya membeli vaksin dalam jumlah besar beberapa negara membeli dosis vaksin empat kali lipat lebih banyak dari kebutuhan warganya dan itu mengurangi jatah vaksin bagi negara lain," kata Ramaphosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper