Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Buka Kantor di Florida, Begini Rencananya

Trump dikabarkan Wall Street Journal sempat berbicara dengan rekan-rekannya tentang pembentukan partai politik yang disebut "Partai Patriot".
Eks Presiden AS Donald Trump./Antara-Reuters
Eks Presiden AS Donald Trump./Antara-Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON - Setelah tidak lagi menjadi orang nomor satu di Amerika SerikatDonald Trump masih berencana melanjutkan agenda pemerintahannya.

Trump, pada Senin (25/1/2021) waktu setempat, telah membuka kantor di Florida.

Kantor tersebut akan menangani tugas Trump sebagai mantan presiden Amerika Serikat dan berusaha melanjutkan agenda pemerintahannya.

"Kantor akan bertanggung jawab untuk mengelola korespondensi, pernyataan publik, penampilan, dan kegiatan resmi Trump untuk memajukan kepentingan Amerika Serikat dan untuk menjalankan agenda pemerintahan Trump sebelumnya melalui advokasi, pengorganisasian, dan aktivisme publik," kata sebuah pernyataan.

Di sisi lain, pada hari yang sama, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengirimkan kepada Senat sebuah klausul untuk pemakzulan Trump.

Dewan Perwakilan Rakyat AS menuduh Trump dalam pidatonya telah menghasut para pendukungnya untuk tindakan pemberontakan sebelum serangan mematikan di gedung Capitol pada 6 Januari.

Sidang Senat AS untuk hal tersebut diperkirakan akan dimulai pada 9 Februari.

Dalam sambutan perpisahan pada hari terakhirnya sebagai presiden AS pada Selasa (19/1/2021) Trump mengatakan kepada para pendukungnya: "Kita akan kembali dalam bentuk lain."

Trump tidak muncul di depan umum sejak terbang pada hari itu dari Gedung Putih ke resor Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida.

Wall Street Journal memberitakan bahwa Trump, sebelum meninggalkan kantor, berbicara dengan rekan-rekannya tentang pembentukan partai politik yang disebut "Partai Patriot".

Sebelum meninggalkan jabatannya, Trump telah berupaya menempuh jalur hukum untuk membatalkan kekalahannya dari kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilu 3 November.

Namun, upaya Trump gagal setelah ia secara keliru mengklaim bahwa telah terjadi kecurangan dalam pemilihan umum presiden AS tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper