Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap! Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Umum Setelah April 2021

Pemerintah membagi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 nasional dalam empat tahapan dan diperkirakan tuntas pada Maret 2022.
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac  di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Vaksinolog Dirga Rambe memperkirakan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum akan dilaksanakan setelah April 2021.

"Selama masa itu tetap lakukan 3M, tidak bepergian kalau tidak penting sekali. Ini karena banyak yang gemes pengin divaksin. Makanya sabar karena vaksinnya terbatas," kata Dirga dalam Dialog Kominfo, Senin (25/1/2021).

Pada tahap awal vaksinasi, pemerintah menargetkan untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada sekitar 1,4 juta tenaga kesehatan. Vaksinasi kepada tenaga kesehatan saat ini masih terus berlangsung dan diharapkan tuntas pada Februari 2021.

Adapun, tahapan vaksinasi yang diberikan pemerintah sebagai berikut: 

Tahap I: vaksinasi dilakukan sepanjang Januari - April 2021 dengan sasaran yakni tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja di pelayanan kesehatan.

Tahap II: vaksinasi dilakukan pada Januari - April 2021 dengan sasaran mencakup petugas pelayanan publik; TNI; kepolisian; aparat hukum; petugas di bandara, terminal, pelabuhan, PLN, dan PDAM; petugas negara yang terlibat dalam pelayanan langsung kepada masyarakat, kelompok usia lanjut.

Tahap III: vaksinasi dilakukan pada April 2021 - Maret 2022 dengan sasaran masyarakat dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Tahap IV: vaksinasi dilakukan pada April 2021 - Maret 2022 dengan sasaran masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin Covid-19 terus bertambah. Per 23 Januari 2021, tercatat ada 172.901 tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan 172.901 tenaga kesehatan telah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Dengan demikian, dia menyebut jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi Covid-19 bertambah 40 ribu per 23 Januari 2021.

“Proses vaksinasi ini akan terus berjalan kepada seluruh tenaga kesehatan yang diharapkan hingga Februari kami bisa mencapai target 1,4 juta tenaga kesehatan divaksinasi Covid-19,” kata Nadia dalam keterangan pers, Sabtu (23/1/2021).

Dia menambahkan kalau ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama maka akan masuk pada kelompok tahap kedua.

Sementara itu, kurang lebih 27.000 tenaga kesehatan yang ditunda vaksinasi Covid-19. Hal itu dikarenakan kondisi tenaga kesehatan yang masuk ke dalam pengecualian penerima vaksin Covid-19.

Pengecualian tersebut dikarenakan tenaga kesehatan sedang dalam kondisi menyusui, penyintas Covid-19, dan paling banyak itu karena hipertensi yang pada waktu diukur tekanan darahnya lebih dari 140/90.

Nadia menekankan bahwa sampai saat ini tidak ada laporan dari dinas kesehatan provinsi adanya penolakan vaksin oleh tenaga kesehatan.

“Adanya juga tenaga kesehatan ingin sekali mendapatkan vaksin tetapi karena tertunda jadi terhalang,” ujarnya.

Nadia menyatakan para tenaga kesehatan sudah mengetahui bahwa vaksinasi ini sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan agar dapat mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat Covid-19.

"Kita sudah mengetahui bersama bahwa sudah lebih dari 600 tenaga kesehatan yang sudah meninggal dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia sehingga marilah kita putuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper