Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Targetkan Vaksinasi Mayoritas Warga Sebelum Olimpiade

Munculnya varian baru virus Corona membuat Jepang ragu bisa melaksanakan gelaran Olimpiade sesuai rencana pada tahun ini.
Seorang anak berpose untuk foto dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020)./Antara/Reuters
Seorang anak berpose untuk foto dengan cincin Olimpiade di depan Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Jepang menargetkan untuk melakukan vaksinasi pada mayoritas penduduknya untuk memerangi Covid-19 pada Juli 2021. Artinya, lebih dari 125 juta penduduk harus disuntikkan vaksin sampai Olimpiade Tokyo dimulai.

Berdasarkan laporan koran Yomiuri, Jepang berencana untuk menyelesaikan vaksinasi pada 50 juta orang yang termasuk dalam kelompok prioritas tinggi, termasuk orang tua dan tenaga kesehatan sampai April.

Selain itu, Negeri Sakura juga berencana untuk memulai penyuntikkan vaksin kepada publik pada awal Mei, tergantung pada ketersediaan vaksin.

Kendati demikian, Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono, yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap program vaksinasi belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait rencana tersebut.

“Saya hanya bertanggung jawab untuk vaksinasi kemarin, belum tahu ke depannya,“ kata Taro Kono, dilansir Bloomberg, Rabu (20/1/2021), dan menegaskan dia tak bertanggung jawab terkait dengan munculnya jadwal penyuntikan vaksin untuk publik pada Mei.

Namun, laporan Yomiuri tersebut menjadi indikasi awal bahwa Jepang, sebagai salah satu negara yang terdampak pertama kali oleh Covid-19, akan melakukan vaksinasi kepada publik.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga juga pernah mengatakan akan memulai program vaksinasi Jepang pada akhir Februari, dimulai dari penyuntikan kepada tenaga kesehatan.

Pemerintah Jepang kemudian menekankan bahwa vaksinasi bukan menjadi persyaratan untuk pelaksanaan Olimpiade Tokyo, yang rencananya akan dilaksanakan pada Juli mendatang setelah ditunda pelaksanaannya tahun lalu.

Lonjakan kasus di Jepang dan beberapa wilayah lainnya, serta munculnya varian virus baru membuat Jepang ragu bisa melaksanakan gelaran olahraga internasional itu sesuai rencana pada tahun ini.

Laporan Yomiuri juga menunjukkan adanya rencana ambisius dengan menyebutkan bahwa Jepang akan menyelesaikan penyuntikkan pada 50 juta kelompok prioritas tinggi, termasuk orang tua, tenaga kesehatan, dan orang dengan kondisi tertentu. Artinya harus ada 800.000 orang disuntik per hari.

Rencana itu bisa mengimbangi program vaksinasi agresif di China, yang pada Desember lalu berencana menyuntikkan 50 juta orang untuk melawan virus Corona dalam rentang dua bulan menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Negara lain juga telah menetapkan tujuan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity, yang terjadi ketika sebagian besar populasi masyarakat menjadi kebal terhadap suatu penyakit.

Presiden Korea Selatan misalnya, mengatakan bahwa Korsel bakal mencapai herd immunity pada November tahun ini. Sementara Anthony Fauci mengatakan Amerika Serikat kemungkinan akan mencapai herd immunity pada musim panas, tapi baru bisa kembali normal pada akhir tahun.

Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura mengatakan negaranya yang memberikan vaksin Covid-19 gratis kepada masyarakatnya, tengah berupaya memberikan izin edar darurat untuk vaksin Pfizer pada Februari mendatang.

Sementara itu, vaksin tidak akan diberikan kepada lebih dari 18 juta anak-anak di bawah 16 tahun, dan masih akan menunggu hasil uji klinis lebih lanjut dari kelompok usia tersebut.

Bersama Pfizer, Jepang sudah menandatangani kontrak untuk 120 juta dosis vaksin yang akan diberikan pada akhir Juni 2021. Pfizer bukan satu-satunya perusahaan yang sudah bekerja sama dan mengajukan izin edar darurat di Jepang. Ada pula Moderna Inc., AstraZeneca Plc, dan Novavax Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper