Bisnis.com, JAKARTA - Masih banyak pejabat yang dinilai keliru atau tidak benar dalam menggunakan masker. Bahkan, para pejabat tersebut membuka maskernya saat berkomunikasi dengan orang lain.
Penilaian itu dilontarkan pakar kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Cissy Kartasamita. Dia pun menyayangkan hal itu.
"Kita sebagai orang yang akan dilihat oleh orang banyak, apalagi kalau Anda diwawancara, pakailah masker, dan yang diajak bicara juga harus pakai masker," kata dia, seperti dilansir Antara, Selasa (19/1/2021).
Menurut Ketua Kelompok Kerja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peraluni) tersebut, kebiasaan menerapkan protokol kesehatan seharusnya sudah mendarah daging bagi masyarakat.
Di mana pun dan kapan pun seseorang berada, katanya, tetap wajib patuh dengan protokol kesehatan sebab hingga kini pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, menurut dia, salah satu dari 5M, yakni mengurangi mobilitas, tampaknya belum begitu direspons dengan baik oleh masyarakat.
"Masih saja nongkrong di kafe. Apalagi kalau itu dilakukan publik figur atau pejabat, maka sudah mencoreng atau kepercayaan masyarakat bisa luntur padanya," katanya.
Baca Juga
Secara pribadi, dia mengaku melihat langsung mobilisasi massa yang cukup besar ketika libur, beberapa waktu lalu di Bandung, Jawa Barat.
"Saya melihat langsung mobil pelat B, dari Surabaya dan dari Jawa Tengah ketika libur, luar biasa ramai di Bandung," katanya.
Menurut dia, belum optimalnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan harus tetap didorong. Hal itu bisa dilakukan dengan edukasi terkait pentingnya melindungi diri dari penyebaran virus.