Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menjadikan Jalur Rempah sebagai salah satu program prioritas tahun 2021.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan fokus programnya menitikberatkan pada rekontruksi Jalur Rempah untuk mendukung penetapannya sebagai warisan dunia di UNESCO.
Hilmar menjelaskan saat ini pihaknya sedang menuntaskan pembuatan peta Jalur Rempah. Titik lokasi yang sudah ditetapkan pada 2020, rencananya akan dijelajahi pada tahun ini untuk dilihat potensi kerja sama dan kolaborasinya dalam rangka mengangkat narasi Jalur Rempah.
“Sehingga diharapkan secara optimistis dapat didaftarkan ke Komite Warisan Dunia UNESCO 2024 mendatang. Tentu dengan melihat perkembangan situasi pandemi,” ucap Hilmar, dikutip dari keterangan resmi Kemendikbud, Selasa (12/1/2021).
Selain Jalur Rempah, Dirjen Kebudayaan memiliki sejumlah program prioritas lainnya untuk 2021, di antaranya Desa Pemajuan Kebudayaan.
Program ini bertujuan mengaktifkan ekosistem pemajuan kebudayaan masyarakat di desa dengan mengenali dan menarasikan potensi budaya desa berbasis budaya.
Baca Juga
Program ini juga bertujuan menggali potensi ekosistem budaya yang dimiliki desa dari sudut pandang masyarakat atau komunitas desa.
“Harapannya program ini dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat desa itu sendiri. Rencananya kami akan turun ke sekitar 350-an desa dengan tahapan kerja mengenali potensi, mengembangkan dan memikirkan pemanfaatannya,” ujar Hilmar.
Program prioritas berikutnya untuk 2021 yaitu repatriasi (pengembalian) sejumlah benda cagar budaya milik Indonesia yang selama ini berada di luar negeri.
Menurut Hilmar, saat ini sedang dibicarakan repatriasi benda cagar budaya dalam koleksi museum di Belanda dalam jumlah yang besar.
“Pembicaraan sudah jauh, dikarenakan terdapat komite dan penasihat Kemendikbud di Belanda dan sedang dalam proses untuk meneliti koleksi museum di Belanda yang akan dikembalikan ke Indonesia,” ungkapnya.