Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antonio Guterres Incar Kepemimpinan Periode Kedua di PBB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang merupakan mantan perdana menteri Portugis kemungkinan akan secara resmi memberi tahu presiden Majelis Umum PBB dalam waktu dekat.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (kedua kanan) disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (kedua kanan) disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan kepada lima anggota tetap Dewan Keamanan pada hari Minggu bahwa dia ingin melanjutkan jabatannya untuk periode kedua.

Dikutip dari South China Morning Post, Guterres yang merupakan mantan perdana menteri Portugis kemungkinan akan secara resmi memberi tahu presiden Majelis Umum PBB dalam waktu dekat.

Hal tersebut diungkapkan oleh para diplomat yang enggan mengungkapkan identitasnya.

Guterres telah menjabat pada Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun yang berakhir pada akhir tahun ini. Para diplomat mengatakan Guterres - yang berhasil menghindari kemarahan Donald Trump karena mampu menahan diri untuk mengkritik presiden AS di depan umum - tengah menunggu hasil pemilihan November sebelum mengambil keputusan.

Sayangnya, seorang juru bicara Guterres tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di bawah Trump, AS telah berulang kali bentrok dengan PBB dan organisasinya, keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia dan membuat marah anggota Dewan Keamanan dengan upayanya untuk membatalkan sisa-sisa perjanjian nuklir multinasional Iran.

Presiden terpilih AS Joe Biden telah berjanji untuk membalikkan pendekatan 'go-it-alone' dengan kembali ke WHO, berusaha untuk memperbaiki kesepakatan Iran dan bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris.

Guterres telah menjadikan perubahan iklim sebagai masalah utama di PBB, serta mendorong negara-negara untuk meningkatkan komitmen mereka dalam mengurangi emisi karbon.

Pemerintahan Biden juga telah mengisyaratkan bahwa iklim akan menjadi prioritas utama dan pilihannya untuk duta besar PBB adalah Linda Thomas-Greenfield, seorang diplomat berpengalaman dengan pengalaman di empat benua.

Para pemimpin PBB umumnya menjalani dua masa jabatan. Para diplomat yang bertaruh dalam bursa pemilihan akan mengharapkan suara dari P5 - Rusia, AS, Inggris, China dan Prancis - untuk mendukung upaya pemilihan ulangnya.

Guterres sendiri menghadapi gelombang kritik karena gagal memanggil kekuatan dunia untuk pelanggaran hak asasi manusia. Dia juga melewati periode yang bergejolak di PBB ketika Trump berpaling dari badan dunia itu, sementara China tumbuh semakin tegas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper