Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali menekankan bahwa negara tak boleh kalah dari orang yang memiliki banyak pengikut.
Tak jelas pernyataan itu ditujukan kepada siapa, namun jika melihat situasi polhukam belakangan ini kuat dugaan pernyataan itu ditujukan kepada sosok Rizieq Syihab yang saat ini ditahan polisi karena kasus kerumuman dan pelanggaran protokol kesehatan covid-19.
"Negara tidak boleh takluk kepada orang kuat, baik kuat fisik karena pengikutnya banyak atau kuat secara politik karena nebeng partai politik," kata Mahfud dalam sebuah webinar yang dikutip Bisnis, Senin (28/12/2020).
Mahfud juga menambahkan bahwa keadilan hukum harus terus dijunjung tinggi. Siapapun pelaku pelanggaran hukum harus mendapat kedudukan yang sama dihadapan hukum. Dia menegaskan bahwa negara yang tidak mampu menegakkan keadilan hukum maka tinggal menunggu kehancurannya karena negara tidak hadir.
"Oleh sebab itu pemerintah sama saja tegakan keadaan. Kalau enggak tinggal menunggu waktu," jelasnya.
Seperti diketahui penegakan hukum di Indonesia sedang banyak disorot menyusul penahanan Rizieq Shihab dan dugaan pembunuhan terhadap enam anak buahnya oleh aparat kepolisian.
Banyak pihak menilai bahwa penahanan Rizieq tidak tepat dan menuntut pengusutan tewasnya enam Laskar FPI hingga selesai. Sementara pemerintah memastikan bahwa upaya penegakan hukum kepada pentolan FPI itu sudah dilakukan secara proporsional.