Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Pimpin Vaksinasi Dunia, Lebih dari 1 Juta Orang Telah Disuntik

Tiga negara bagian yang telah melakukan vaksinasi lebih dari 1 persen populasi mereka yakni Dakota Utara, Virginia Barat, dan Alaska.
Jarum suntik. /Bloomberg
Jarum suntik. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat kini memimpin dunia dalam jumlah dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada warganya. Lebih dari 1,12 juta warga AS telah disuntik vaksin Covid-19 dalam 10 hari pertama vaksinasi.

Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, dilansir Kamis (23/12/2020), tiga negara bagian yang telah melakukan vaksinasi lebih dari 1 persen populasi mereka yakni Dakota Utara, Virginia Barat, dan Alaska. California memimpin total vaksinasi pada 128.000 suntikan.

Namun demikian, pejabat AS mengakui bahwa jumlah tersebut kurang dari target AS untuk menyuntikkan 20 juta dosis pada 2020. Jumlah itu akan didistribusikan ke negara bagian pada akhir bulan.

Suntikan vaksin dari Pfizer Inc. dan Moderna Inc., awalnya difokuskan pada ratusan ribu petugas kesehatan di seluruh negeri yang telah memerangi virus di garis depan di rumah sakit. Vaksin membutuhkan waktu dua minggu untuk memberikan tingkat perlindungan tertinggi.

Urgensi meningkat saat gelombang infeksi musim dingin menyapu belahan bumi utara. Varian baru penyakit ini telah terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan. Mutasi tampaknya membuat virus lebih menular dan mungkin meningkatkan infeksi di antara orang muda yang sehat. Di AS, lebih dari 2.500 orang meninggal setiap hari.

China, yang memiliki beberapa vaksin yang dikembangkan sendiri, mengatakan pada 19 Desember bahwa mereka telah mencapai tonggak sejarah jutaan dosis. Angka itu termasuk beberapa orang yang telah mengambil dosis kedua.

Sementara, Rusia telah memvaksinasi 440.000 orang. Kedua negara memulai lebih awal pada Agustus dengan mengizinkan vaksin yang diproduksi di dalam negeri sebelum diuji sepenuhnya.

Inggris juga membuat kemajuan pesat dalam memberikan suntikan vaksin dan diharapkan untuk memberikan pembaruan pada penghitungannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper