Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin angkat bicara soal tingkat kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang terbilang tinggi di Indonesia.
Budi berpendapat tingkat kematian itu menjadi pemantik konsentrasi masyarakat untuk memandang pandemi Covid-19 sebagai masalah kemanusiaan dan bukan hanya sebagai isu ekonomi, politik maupun persoalan sosial masyarakat.
“Kalau yang mati sudah 150, 200 orang per hari itu kalau nyatetnya benar ya. Itu kan 5 ribu sebulan. Apa kita mau bertengkar enggak kompak saling menyalahkan dan let our fellow Indonesian die 5.000 sebulan?” kata Budi dalam (Musrenbang) Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 yang diadakan secara virtual pada Selasa (22/12/2020).
Dengan demikian, dia menerangkan, prioritas penanganan Covid-19 tidak dapat dikerjakan secara ekslusif pada satu pihak saja. Melainkan, fokus penanganan Covid-19 mesti menjadi gerakan inklusif di antara pemerintah pusat, daerah dan segenap masyarakat.
“Ini membutuhkan kerja sama membutuhkan pemahaman bahwa ini bukan hanya masalah ekonomi, sosial, bukan hanya masalah politk, ini memang masalah ekonomi, politik tetapi ini masalah yang sangat mendasar yakni masalah kemanusiaan,” kata Budi.
Sebelumnya, Penambahan angka kematian baru akibat Covid-19 mencapai 205 orang pada Senin (21/12/2020). Sudah dua hari angka mortalitas di atas 200.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penurunan angka kematian pada Senin (21/12/2020) menjadi 205 orang dibandingkan sehari sebelumnya yang sebanyak 221 orang.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penurunan jumlah kematian akibat Covid-19 belum terjadi. Selama 2 pekan terakhir, angka kematian terus menunjukkan di atas 100 orang.
Jumlah kasus kematian baru ini menjadikan total 20.085 orang Indonesia telah meninggal akibat Covid-19.