Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Kaget Tambahan Kasus Covid-19 Capai 6.000 Per Hari

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 155 sehingga totalnya menjadi 19.111 orang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggarisbawahi rata-rata penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional sudah mencapai di angka minimal 6 ribu orang per hari sepekan terakhir.

Peringatan itu disampaikan Luhut saat memimpin Rapat Koordinasi virtual Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali pada Senin (14/12/2020).

“Apalagi tujuh hari terakhir ini, kalau penambahan kasus konfirmasi ya tetap tinggi masih dari pada 25 November, satu Desember yang 4 ribu [kasus], sekarang dia 6 ribu [kasus] tujuh hari tujuh hari itu,” kata Luhut.

Di sisi lain, dia juga menyampaikan rerata peningkatan kasus kematian Covid-19 secara nasional cenderung mengalami peningkatan yang signifikan sepekan terakhir.

“Jadi coba lihat lagi saran saya di sini nanti penting sekali dengan angka kematian yang tinggi ini dengan karantina terpusat di beberapa kota,” kata dia.

Sebelumnya, kasus terkonfirmasi positif  Covid-19 pada Selasa (15/12/2020) bertambah 6.120 sehingga totalnya menjadi 629.449 orang.

Sementara itu, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus sembuh bertambah 5.699 sehingga totalnya menjadi 516.656 orang.

Adapun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 155 sehingga totalnya menjadi 19.111 orang.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai positif langkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengambil opsi pengetatan aktivitas masyarakat ketimbang PSBB secara nasional.

Dicky berpendapat biaya yang mesti digelontorkan untuk menerapkan PSBB serentak di seluruh wilayah terbilang tinggi.

“Ini suatu inovasi yang menurut saya bagus dan saya mendukung katakanlah WFH-nya 75 persen, pelarangan keramaian, karena saya termasuk dalam posisi PSBB itu butuh persiapan dan cost yang besar,” kata Dicky melalui pesan suara pada Selasa (15/12/2020).

Hanya saja, Dicky menggarisbawahi, intervensi pengetatan aktivitas masyarakat itu mesti dibarengi dengan cakupan pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) yang optimal di seluruh wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper