Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

180 Dokter Gugur, IDI: Pimpinan Masyarakat Tidak Kampanyekan Prokes

Peningkatan penularan Covid-19 di tengah masyarakat sepekan terakhir juga disebabkan absennya contoh penerapan protokol kesehatan dari pimpinan masyarakat.
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih saat diwawancarai wartawandi Jakarta, Kamis (13/2/2020)./Antara
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih saat diwawancarai wartawandi Jakarta, Kamis (13/2/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia melaporkan sudah ada sekitar 180 dokter yang gugur akibat menangani lonjakan pasien konfirmasi positif Covid-19 hingga akhir November 2020.

Ketua PB IDI Daeng M. Faqih berpendapat tingginya kematian dokter selama pandemi Covid-19 ditengarai akibat peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia selama sepekan terakhir.

“Ini memang masalah besar, di Covid-19 itu kecepatan penularannya yang dikatakan banyak terjadi mutasi. Mohon maaf, masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini dengan strategi preventif 3 M [mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak],” kata Daeng dalam dialog BNPB, Senin (30/11/2020).

Selain itu, Daeng menggarisbawahi, peningkatan penularan Covid-19 di tengah masyarakat sepekan terakhir juga disebabkan absennya contoh penerapan protokol kesehatan dari pimpinan masyarakat.

“Pimpinan-pimpinan masyarakat tidak mengkampayekan, tidak mengarahkan anggota masyarakat, kita khawatir ini semakin tinggi [kasus Covid-19] tidak melandai,” kata dia.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan kasus positif infeksi virus Corona sebanyak 6.267 per Minggu (29/11/2020). Secara total, kasus positif virus Corona mencapai 534.266 orang.

Sementara itu, kasus sembuh tercatat sebanyak 3.810 orang, sehingga secara kumulatif menjadi 445.793 orang.

Kasus meninggal bertambah 169 orang, atau secara kumulatif menjadi 16.815 orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang mencatat peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir.

Presiden pun memerintahkan adanya perhatian khusus dalam penanganan Covid-19 di kedua provinsi tersebut.

“Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Jokowi saat membuka Ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Jokowi juga meminta Menteri Dalam Negeri mengingatkan para gubernur, bupati dan wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayahnya masing-masing yang berkaitan dengan masalah Covid-19 dan permasalahan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper