Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati: Sedikit-sedikit Asing, Kayak Enggak Ada Orang Pintar di Republik Ini

Bukannya dirinya anti-asing, tapi Megawati mempertanyakan mengenai banyaknya pihak asing yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan di Indonesia.
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berbicara dalam acara Bu Mega Bercerita di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berbicara dalam acara Bu Mega Bercerita di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengeluhkan banyaknya orang asing yang terlibat dalam pembangunan di Indonesia belakangan ini.

Dia mengatakan bukannya dirinya anti-asing, namun dia mempertanyakan apakah tidak ada orang Indonesia yang cukup pintar untuk dijadikan konsultan atau pelaksana proyek.

"Saya suka protes bukan saya anti asing bayangkan mau bikin ini aja konsultan orang asing, kalau sudah yang bikin orang asing, kayak enggak ada orang pintar di republik ini ya," kata Megawati dalam pembukaan pameran daring dan dialog sejarah Buku-Buku Bung Karno, Selasa (24/11/2020).

Dia mempertanyakan kapan bangsa Indonesia bisa mengumpulkan akademisi bangsa. Dia bercerita Presiden Pertama Soekarno membangun Stadion Gelora Bung Karno.

Saat itu, kata dia, Gedung DPR dan GBK diminta dibangun tanpa tiang. Saat itu, 600-an akademisi dan ahli di bidangnya dikumpulkan oleh Bung Karno untuk membangun dua bangunan ikonik tersebut.

Namun, tutur Megawati, salah satu menterinya Bung Karno dan 600-an ahli itu meminta untuk mundur lantaran mengaku tidak sanggup. Namun, lanjut Ketua Umum PDIP itu, Bung Karno menceritakan soal perjuangannya memerdekakan bangsa Indonesia.

Bung Karno, lanjut Megawati, pun menantang mereka untuk membangun GBK dan Gedung DPR tersebut. Bung Karno pun memerintahkan mereka untuk meneruskan pembangunan GBK dan Gedung DPR.

"Waktu itu saya sendiri dengar itu ada ilmu, fisika atau matematika, itu tidak ada tiang, kalau lihat gedung DPR langsung tidak pakai tiang. itu membangun GBK, mereka menterinya mengatakan Bung Karno panggil, eh anak muda saya sudah muda dan akhirnya bisa dan memproklamasikan kemerdekaan dan membentuk negara kesatuan RI, gitu saja mundur, teruskan. Akhirnya jadi juga," tutur Megawati.

Berkaca dari cerita tersebut, Megawati menuturkan yang diperlukan oleh anak muda dan akademisi bangsa Indonesia adalah kesempatan.

"Anak-anak kita pintar-pintar loh, sangat pintar-pintar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper