Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pompeo Konfirmasi Penarikan AS dari Perjanjian 'Open Skies'

Keputusan ini segera dikritik oleh seorang tokoh Demokrat, yang mendesak Presiden terpilih Joe Biden untuk membatalkan keputusan ini tahun depan.
Menlu AS Mike Pompeo/Bloomberg-Andrew Harrer
Menlu AS Mike Pompeo/Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat telah menarik diri dari Perjanjian Open Skies menyusul ketidakpatuhan oleh Rusia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Michael Pompeo pada Minggu (22/11/2020). Langkah ini merupakan tindak lanjut dari rencana pemerintahan Trump sebelumnya.

Keputusan ini segera dikritik oleh seorang tokoh Demokrat, yang mendesak Presiden terpilih Joe Biden untuk membatalkan keputusan ini tahun depan.

“Hari ini, berdasarkan pemberitahuan sebelumnya yang diberikan, penarikan Amerika Serikat dari Perjanjian Open Skies sekarang efektif. Amerika lebih aman karenanya, karena Rusia tetap tidak mematuhi kewajibannya,” ungkap Pompeo di akun Twitter-nya, Minggu (22/11/2020).

Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1992 dan mulai berlaku pada tahun 2002 tersebut, memungkinkan negara-negara untuk terbang di atas wilayah satu sama lain untuk penerbangan pengintaian tanpa senjata. Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi risiko perang.

Pemerintahan Trump enam bulan lalu menyatakan rencananya untuk mundur. Saat itu, Trump memperkirakan bahwa rencana AS untuk mundur akan membawa Rusia ke meja perundingan. “Mereka akan ingin membuat kesepakatan,” kata Pompeo

Senator Bob Menendez dari New Jersey, yang merupakan pejabat tinggi Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, menyebut langkah itu sembrono.

"Keputusan pemerintah untuk meninggalkan perjanjian itu cocok dengan pola yang membuang perjanjian kontrol senjata dan non-proliferasi. Keputusan ini meningkatkan keprihatinan yang mendalam di antara sekutu kami tentang komitmen kami terhadap keamanan mereka," kata Menendez dalam sebuah pernyataan.

Menendez mengatakan Rusia masih bisa terbang di atas wilayah AS di Eropa, dan bahwa tindakan Trump bertentangan dengan hukum AS.

"Saya mendesak pemerintahan Biden yang akan datang untuk bergabung kembali dengan perjanjian dengan cara yang konsisten dengan struktur konstitusional kami,” ungkap Menendez.

Ia mengharapkan pemerintahan baru untuk berkonsultasi dengan Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengenai masalah ini dan perjanjian lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper