Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan pencopotan Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Rudy Sufahriadi karena dianggap tidak berhasil mencegah kerumunan Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung Bogor Jawa Barat.
Padahal, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, Irjen Polisi Rudy Sufahriadi sudah berupaya untuk mencegah terjadinya kerumunan FPI dengan cara persuasif-humanis, bukan dengan cara represif. Namun, Irjen Polisi Rudy Sufahriadi tetap dicopot oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
Kendati demikian, kata Kang Emil, dirinya tetap menghormati keputusan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Rudy Sufahriadi.
"Kapolda Jabar memilih jalur persuasif-humanis, walaupun pilihan itu membuat konsekuensi di Institusi Kepolisian yang saya hormati," tuturnya, Jumat (20/11/2020).
Kang Emil berpandangan bahwa setiap jabatan memiliki risiko masing-masing. Namun, publik kata Emil harus memahami dan mempertimbangkan apa yang sudah dilakukan sejumlah pihak dalam menangani Covid-19.
"Bagi saya pribadi, jabatan juga sementara. Tapi yang saya minta masyarakat menghargai apa yang sudah kita lakukan bersama-sama," katanya.
Baca Juga
Selain mencopot jabatan Rudy Sufahriadi, buntut dari kegiatan FPI dan Rizieq Shihab yang mengundang kerumunan massa juga membuat Kapolri Idham Azis mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana pada Senin (16/11/2020).
Sejak pulang ke Indonesia dari Arab Saudi pada Selasa (10/11/2020), Rizieq membuat sejumlah pertemuan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar di tengah pandemi Covid-19.
Massa dari berbagai daerah datang menghadiri acara yang melibatkan Rizieq. Dalam sejumlah kesempatan, tak sedikit pihak yang terlibat dalam kerumunan itu tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, terutama menjaga jarak.