Bisnis.com, JAKARTA – Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya lantaran dinilai tak bisa membendung kerumunan yang terjadi di DKI Jakarta dan menegakkan protokol kesehatan.
Menanggapi hal ini, Relawan Covid-19 Dokter Tirta Mandira Hudhi mengatakan kekagetannya.
Menurut dokter Tirta pencopotan kepala daerah tak ada efeknya terkait dengan Covid-19. Dia menegaskan bahwa yang harus dilawan adalah virus, dan virus tidak takut dengan hukum.
“Virus itu menyerang siapa saja. Mau dia apa saja akan tetap kena. Pencopotan Kapolda itu jujur mengagetkan saya karena Irjen Nana itu edukasi Covid sama saya, membagikan 150.000 masker di kompleks pabrik, saya tahu rekam jejaknya,” kata dr. Tirta dalam bincang bersama Rosiana Silalahi, Kamis (19/11/2020).
Menurut dr. Tirta yang perlu solusi adalah Covid-19-nya yang sudah terlanjur menyebar, terutama mengetahui Lurah Petamburan yang juga sudah positif Covid-19.
“Mencopot-copot ini tidak akan menghasilkan apa pun, karena kerumunan terus terjadi dan menimbulkan kecemburuan di daerah lain dan membuat potensi saling mencari kesalahan kepala daerahnya,” ungkap dokter Tirta.
Baca Juga
Dia menegaskan solusinya adalah harusnya Satgas Covid-19 mengajak dialog tokoh-tokoh yang memang terlibat pelanggaran protokol tersebut.
“Solusinya tetap harus ada dialog persuasif. Karena dunia kedokteran tidak bisa disamakan dengan dunia represif. Ada kerumunan Petamburan, ada kerumunan di demo Omnibus Law, dan bandara. Berarti tokohnya jelas, Habib [Rizieq Shihab] diajak dialog, lalu Satgasnya, kepala daerahnya, duduk bareng, ayok jangan gini lagi. Kalo bisa Habib Rizieq ajak kolaborasi mengenai protokol,” tegasnya.