Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, Komnas HAM Temui Jokowi. Bahas Apa?

Komnas HAM memberi masukan terkait pidato Presiden pada hari HAM Internasional yang jatuh pada 10 Desember mendatang dan beberapa isu HAM lainnya.
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020)./Antara
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberi masukan terkait pidato Presiden pada hari HAM Internasional yang jatuh pada 10 Desember mendatang dan beberapa isu HAM lainnya.

“Kita pertama membahas mengenai rencana dan usulan Komnas HAM terkait pidato presiden pada hari HAM internasional tanggal 10 Desember. Yang juga serius kita bicarakan soal kasus penembakan Pendeta Yeremia, hasil temuan Komnas HAM seperti apa,” ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kepada awak media, Senin (16/11/2020).

Lebih lanjut, dia menyatakan masih terkait persoalan yang terjadi di Papua, Komnas HAM meminta dukungan Presiden Jokowi dalam pelaksanaan dialog damai sebagai solusi atas persoalan yang ada.

Ketua Komnas HAM berharap ada upaya serupa dari Presiden Jokowi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait lainnya dalam menyelesaikan masalah di Papua secara lebih komprehensif

“Kasus-kasus kekerasan yang terus terjadi itu menurut kami harus segera diputus siklus kekerasannya. Dari situlah kemudian bisa dicarikan solusi damai bagi permasalahan di Papua dan tadi Bapak Presiden [Jokowi] menyambut baik usulan Komnas HAM,” ujar Taufan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kasus kekerasan di Intan Jaya yang terjadi pada September 2020, Komnas HAM telah menemui Menko Polhukam Mahfud MD untuk menyerahkan hasil investigasi peristiwa kekerasan tersebut.

Disebutkan bahwa hasil temuan Komnas HAM dalam investigasinya ternyata mirip dengan tekuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah.

Sebelumnya, hasil temuan TGPF menyebut adanya keterlibatan baik aparat, kelompok kriminal bersenjata (KKB), dan juga pihak ketiga.

Adapun, Kasus penembakan di Intan Jaya, Papua terjadi pada 17 - 19 September 2020. Salah satu korban dari tiga korban penembakan ini adalah Pendeta Yeremia Zanambani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper