Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarik Untung, CEO Pfizer Jual Saham Rp78 Miliar Saat Umumkan Efektivitas Vaksin Corona

Pucuk pimpinan tertinggi Pfizer menjual saham, saat harga sedang naik 15 persen dari penutupan akhir pekan lalu.
CEO Pfizer Albert Bourla telah menjual sahamnya dan mengantongi dana hingga Rp78,4 miliar./Bloomberg
CEO Pfizer Albert Bourla telah menjual sahamnya dan mengantongi dana hingga Rp78,4 miliar./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Pfizer Albert Bourla telah menjual saham perusahaan senilai US$5,6 juta, bila menggunakan kurs Rp14.000 per dolar, maka dana segar yang dikantongi setara Rp78,4 miliar.

Penjualan tersebut dilakukan pada hari di mana perusahaan mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 mereka efektif lebih dari 90 persen melindungi orang dari penularan virus.

Laporan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menyatakan CEO Pfizer Albert Bourla menjual 132.508 saham yang dimilikinya seharga US$41,94 per saham. Jumlah itu setara dengan 62 persen kepemilikan saham di Pfizer.

Angka tersebut mendekati puncak harga sekitar US$41,99 yang dicapai perusahaan pada awal pekan ini. Pfizer mengatakan bahwa saham itu dijual melalui sistem otomatis setelah mencapai harga tertentu, berdasarkan harga saham yang dicapai pada Senin.

Harga saham Pfizer dibuka dengan harga US$41,94 pada awal pekan setelah pengumuman menggembirakan tersebut. Angka itu naik 15 persen dari penutupan akhir pekan lalu dengan US$36,4 dan ditutup lebih tinggi dengan US$39,2.

Sejak saat itu, harganya kembali turun ke US$38,4. Pasar saham global mencapai rekor tertinggi hari itu dengan harapan vaksin perusahaan dapat membantu mengakhiri pandemi yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (12/11) dalam sebuah pernyataan, perusahaan menyatakan penjualan saham adalah bagian dari perencanaan keuangan pribadi Bourla dan rencana (10b5-1) yang telah ditetapkan sebelumnya.

“...[rencana  tersebut] memungkinkan pemegang saham utama dan orang  dalam perusahaan yang terdaftar di bursa untuk memperdagangkan yang telah ditentukan sebelumnya, jumlah saham pada waktu yang telah ditentukan,” kata Pfizer dalam pernyataan itu.

Menurut perusahaan, vaksin yang dikembangkannya itu bekerja jauh lebih baik daripada yang diharapkan banyak ahli dan tidak memiliki efek samping serius. Bourla bahkan memujinya sebagai kemajuan medis terbesar dalam 100 tahun terakhir.

Saat ini, Pfizer dilaporkan sedang berupaya mengubah vaksin menjadi formula bubuk. Dalam bentuknya sekarang, vaksin harus disimpan pada -70 derajat celcius, yang menjadi tantangan distribusi yang signifikan.

Sejauh ini, vaksin tersebut adalah vaksin virus corona pertama yang terbukti berhasil. Akan tetapi, sejumlah pengembang lainnya sedang dalam uji klinis tahap akhir dan diharapkan juga memberikan hasil yang positif.

Akan tetapi, Pfizer tidak berpartisipasi dalam program pengembangan obat Operation Warp Speed dari Donald Trump. Mereka menggunakan uang sendiri untuk mengembangkan vaksin yang dibuat oleh BioNTech.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper