Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Monitor Satgas Covid, 80 Persen Masyarakat Tertib 3M

Ada 20 juta orang dipantau dengan sebaran 4,5 juta titik. Laporan yang masuk sebanyak 500 per detik.
Petugas kasir mengenakan alat pelindung diri berupa masker, face shield, dan sarung tangan ketika melayani pembeli di salah satu gerai penjualan kebutuhan pokok di Mal Pekanbaru, Riau, Selasa (13/10/2020). /Antara
Petugas kasir mengenakan alat pelindung diri berupa masker, face shield, dan sarung tangan ketika melayani pembeli di salah satu gerai penjualan kebutuhan pokok di Mal Pekanbaru, Riau, Selasa (13/10/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus memonitor kegiatan masyarakat melakukan 3M atau mencuci tangan, memakai masker, dan bekerja sama. Aktivitas tersebut bekerja sama dengan semua pihak.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa ada 20 juta orang dipantau dengan sebaran 4,5 juta titik. Laporan yang masuk sebanyak 500 per detik.

“Dari laporan ini, kepatuhan individu dan institusi yang dinilai. Kepatuhan induvidu yang memakai masker sebanyak 80 persen dan 20 yang belum tertib. Begitu pula dengan menjaga jarak dan mencuci tangan,” katanya melalui diskusi virtual, Senin (9/11/2020).

Wiku menjelaskan bahwa kepatuhan institusi juga sama. Meski kegiatan usaha berjalan, mereka tertib dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ini menunjukkan masyarakat telah beradaptasi dengan Covid-19. Dilihat dari penyebaran pun semakin turun.

Secara nasional, angka kasus positif Covid-19 aktif sebesar 12,52 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari dunia yaitu 26,79 persen.

Sementara dari kasus sembuh, Indonesia berada pada angka 84,5 persen. Fakta tersebut lebih baik dari dunia sebesar 70,71 persen. Akan tetapi dari angka kematian, Indonesia masih tinggi, yaitu 3,34 persen. Padahal dunia 2,5 persen.

“Ini adalah modal kita untuk pembangunan ekonomi ke depan dan pemulihan ekonomi nasional. Semakin kita bisa menjaga perilaku kita secara kolektif dan disiplin, maka tentu kita juga bisa mulai pemulihan ekonomi nasional,” jelas Wiku. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper