Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Singapura Peringatkan Risiko Ekonomi Usai Pilpres AS

Siapa pun yang menang harus menyatukan negara itu untuk beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan digitalisasi. Jika tidak, tekanan akan berbalik sehingga dapat merusak sistem ekonomi global.
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat belum diketahui dan masih dalam proses penghitungan.

Namun demikian, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing memperingatkan bahwa siapa pun yang menang harus menyatukan negara itu untuk beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan digitalisasi. Jika tidak, tekanan akan berbalik sehingga dapat merusak sistem ekonomi global.

"Jika gagal, akan ada dorongan balik melawan globalisasi dan sistem ekonomi dunia mungkin akan retak atau terpecah karena itu," kata Chan dilansir Bloomberg, Kamis (5/11/2020).

Dia melanjutkan bahwa salah satu tantangan terbesar AS ke depan adalah bagaimana negara itu dapat mempertahankan kepemimpinannya di dunia dengan memobilisasi mitra untuk bekerja sama dalam menegakkan dan memperbarui tatanan ekonomi dan keamanan global.

Komentar Chan mengiringi kandidat Demokrat Joe Biden yang hampir meraih 270 suara Electoral College, jumlah yang diperlukan untuk mengalahkan Donald Trump yang mengajukan gugatan hukum untuk menghentikan penghitungan suara yang sedang berlangsung di beberapa negara bagian.

Selain soal Pilpres AS, Chan menggarisbawahi pembatasan wilayah yang kembali meluas di Eropa akan berdampak pada Singapura sebagai negara yang sangat bergantung pada perdagangan. Chan melihat pemulihan dari resesi akibat pandemi akan berlangsung bertahap dan tidak merata.

Sementara sektor-sektor seperti teknologi komunikasi, berada pada posisi yang tepat untuk tatanan ekonomi pascapandemi dan sektor lain seperti pariwisata dan hiburan yang berorientasi pada konvensi, perlu mengubah model bisnis mereka agar berhasil.

Dia mengatakan prioritas pertama Singapura adalah membuka kembali ekonominya dengan aman dan berkelanjutan, lalu membangun kembali konektivitas dengan negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper