Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seluk Beluk Pilpres AS: dari Kandidat hingga Proses Pemilihan

Berikut ini, seluk-beluk di balik Pilpres AS 2020, mulai dari calon, cara pemungutan suara hingga perhitungannya.
Foto kombinasi memperlihatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, berbicara selama debat pertama mereka dalam rangka kampanye presiden 2020, yang berlangsung di kampus Cleveland Clinic-Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, 29/9/2020. ANTARA/REUTERS
Foto kombinasi memperlihatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, berbicara selama debat pertama mereka dalam rangka kampanye presiden 2020, yang berlangsung di kampus Cleveland Clinic-Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, 29/9/2020. ANTARA/REUTERS


Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga ketika pemilihan umum atau pemilihan presiden (Pilpres) diadakan pada 3 November 2020, hasilnya akan menarik perhatian bagi semua orang.

Seperti diketahui, sistem politik AS didominasi oleh dua partai saja, jadi presiden terpilih selalu berasal dari salah satu partai.

Partai Republik adalah partai politik konservatif di AS dan kandidat mereka dalam pemilihan tahun ini mengajukan sang petahana Presiden Donald Trump, yang berharap untuk mengamankan kursinya kembali untuk empat tahun ke depan.

Sementara itu, Partai Demokrat mendukung kandidat mereka Joe Biden, seorang politisi berpengalaman yang terkenal karena menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama selama delapan tahun.

Kedua kandidat tersebut berusia 70-an. Jika Trump menang, maka dia akan berusia 74 tahun pada awal masa jabatan keduanya. Namun, jika Biden menang, dia akan berusia 78 tahun dan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS.

Lantas, bagaimana pemenang ditentukan?

Kedua kandidat bersaing untuk memenangkan suara electoral college. Setiap negara bagian mendapat jumlah tertentu dari pemilihan electoral college yang ditentukan berdasarkan populasinya. Dalam pilpres AS saat ini, ada total 538 yang diperebutkan, jadi pemenangnya adalah kandidat yang memenangkan 270 atau lebih.

Ini berarti para pemilih memutuskan kontes tingkat negara bagian, bukan secara nasional. Itulah sebabnya seorang kandidat mungkin saja memenangkan suara terbanyak secara nasional - seperti yang dilakukan Hillary Clinton pada tahun 2016 - tetapi masih dikalahkan oleh lembaga pemilihan dalam electoral college.

Namun, hanya dua negara bagian yang memiliki aturan di mana pemenang akan mendapatkan semua suara. Artinya, calon mana pun yang memenangkan jumlah suara tertinggi akan diberikan semua suaranya untuk electoral collage.

Sebagian besar negara bagian sangat condong ke satu pihak atau pihak lain, jadi fokus dalam pemilihan ini biasanya hanya pada selusin negara bagian di mana salah satu dari mereka bisa menang. Ini dikenal sebagai 'battleground states'.

Siapa yang berhak memilih?

Di Amerika Serikat, jika Anda warga negara dan berusia 18 tahun, Anda berhak ikut serta dalam pilpres yang dilakukan empat tahun sekali. Banyak negara bagian yang mewajibkan pemilih untuk memberikan bukti dokumen identifikasi yang menjelaskan bahwa Anda berhak untuk ikut memilih. Aturan ini diajukan oleh partai Republik dengan alasan untuk menjaga pemilih dari tindakan curang.

Namun, partai Demokrat menuduh lawannya tersebut mengunakan aturan ini sebagai upaya menekan pemilih karena banyak pemilih dari kalangan miskin dan kaum minoritas yang kesulitan untuk membuktikan identitas mereka, termasuk melalui SIM.

Bagaimana orang memilih adalah masalah yang diperdebatkan tahun ini karena adanya pandemi virus Corona. Beberapa politisi menyerukan penggunaan surat suara pos yang lebih luas, tetapi Presiden Trump mengatakan - dengan sangat sedikit bukti - bahwa ini dapat mengakibatkan lebih banyak penipuan.

Apakah Pilpres AS hanya tentang menentukan siapa presiden selanjutnya?

Tidak. Semua perhatian akan tertuju pada Trump versus Biden, tetapi para pemilih juga akan memilih anggota Kongres baru saat mereka mengisi surat suara.

Dikutip dari BBC, Demokrat sudah memiliki kendali DPR saat ini sehingga mereka akan berusaha mempertahankannya sambil juga mendapatkan kendali atas Senat.

Jika mereka memiliki mayoritas di kedua kamar, mereka akan dapat memblokir atau menunda rencana Presiden Trump jika dia terpilih kembali.

Semua 435 kursi di Kongres akan dipilih tahun ini, sementara 33 kursi Senat juga akan diperebutkan.

Kapan hasil Pilpres AS diumumkan?

Diperlukan waktu beberapa hari untuk menghitung setiap suara, tetapi biasanya cukup jelas siapa pemenangnya pada dini hari atau keesokan harinya.

Pada 2016, Donald Trump naik ke panggung di New York sekitar pukul 3 pagi untuk memberikan pidato kemenangannya di depan kerumunan pendukung yang gembira.

Tapi jangan dulu menyetel jam alarm Anda. Menurut BBC, para pejabat sudah memperingatkan bahwa kami mungkin harus menunggu lebih lama - mungkin berhari-hari, bahkan berminggu-minggu - untuk hasil tahun ini karena lonjakan surat suara pos yang diperkirakan.

Terakhir kali hasil tidak jelas terjadi pada tahun 2000, ketika pemenang tidak dapat dikonfirmasi sampai keputusan Mahkamah Agung dibuat sebulan kemudian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper