Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Dua Pandemi Covid-19, Jerman Terapkan Pembatasan Mirip Lockdown

Bersama Prancis sebagai dua kekuatan perekonomian Uni Eropa, bakal menutup bar, restoran, dan layanan publik yang non-esensial.
Angela Markel/cebit.de
Angela Markel/cebit.de

Bisnis.com, JAKARTA – Jerman bakal menerapkan aturan pembatasan sosial secara ketat setidaknya selama sebulan ke depan, bahkan nyaris seperti lockdown di musim semi lalu sebagai bagian dari gerakan mengontrol penyebaran Virus Corona di Eropa.

Bersama Prancis sebagai dua kekuatan perekonomian Uni Eropa, bakal menutup bar, restoran, dan layanan publik yang non-esensial, namun tetap membuka sekolah dan bisnis secara umum.

Hal itu dilakukan Kanselir Jerma Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron agar bisa menyeimbangkan antara perlindungan terhadap publik sambil menghindari runtuhnya perekonomian.

“Hari ini sangat sulit, bagi pembuat kebijakan terutama. Kami tahu apa yang kami tuntut kepada masyarakat,” ujar Merkel, dilansir Bloomberg Rabu (28/10/2020).

Pembatasan di Jerman akan mulai efektif berlaku pada Senin, 2 November 2020, sedangkan Prancis bakal berlaku besok, Jumat 30 Oktober 2020.

Aturan pengetatan pembatasan ini menjadi salah satu dari serangkaian aturan yang diterapkan oleh pemerintah di seluruh Eropa, di mana 210.000 orang meninggal dunia dan 6,5 juta orang terinfeksi gara-gara wabah Virus Corona.

Jerman, Inggris, Italia, Spanyol, dan Yunani melaporkan adanya tambahan kasus pada Rabu (28/10/2020), Sementara, laju kenaikan kasus di Prancis sudah terjadi dari 26 hari sebelumnya.

Para pemimpin Eropa terpaksa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat tersebut meskipun memberikan hantaman keras bagi perekonomian pada kuartal II/2020, lantaran tingkat penularan makin tinggi dan beberapa rumah sakit sudah tak punya kapasitas.

Merkel kemudian menyerukan upaya nasional bersama untuk memerangi pandemi ini. Keputusan untuk melakukan pembatasan dan penutupan sebagian sudah disetujui setelah melakukan pembicaraan menegangkan dengan para pemimpin 16 negara bagian Jerman.

Pasalnya, beberapa daerah yang wabahnya yang tidak terlalu parah menolak pembatasan lebih ketat.

Lantaran publik sudah mulai lelah menghadapi pandemi sehingga banyak protes yang menyerang, Pemerintah Jerman berupaya mengurangi beban publik dengan memberikan bantuan hingga 10 miliar euro atau setara US$ 11,7 miliar untuk perusahaan yang terdampak aturan tersebut, termasuk mengganti hingga 75 persen dari penjualan yang hilang sepanjang November.

Mulai Senin (2/11/2020), Jerman akan membatasi restoran bar, klab malam, dan tempat-tempat serupa. Kemudian, seluruh fasilitas rekreasi seperti pusat kebugaran, bioskop, opera, tempat konser, pameran, dan taman hiburan juga akan ditutup.

Orang-orang diperbolehkan ke luar rumah dengan para anggota keluarga sendiri dan mengadakan pertemuan dengan maksimal 10 orang. Adapun, pelanggar aturan tersebut akan diberikan hukuman.

Sementara itu, beberapa tempat masih diperbolehkan buka seperti sekolah dan tempat penitipan anak, pasar swalayan, dan salon dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Analis Ekonomi Bloomberg memprediksikan langkah Jerman kali ini tidak akan berdampak sebesar pada lockdown April lalu, namun masih akan menekan tingkat produksi Jerman sampai 0,6 persen hingga kuartal IV/2020.

Setelah gagal melakukan aturan pembatasn dua pekan lalu, aturan ang diajukan Merkel akhirnya diadopsi hampir seluruhnya lantaran disusul lonjakan kasus sejak saat itu. Pemimpin Jerman itu mengatakan bahwa 75 persen infeksi baru tidak dapat dilacak ke asalnya dan rumah sakit berisiko bakal segera kewalahan dalam beberapa pekan jika tren terus berlanjut.

“Saya lega karena bisa menerapkan aturan ini sekarang setelah melakkan diskusi panjang. Kami tidak ingin sampai jatuh ke kondisi darurat kesehatan nasional,” kata Merkel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper