Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo: Tanpa Cukup Pangan, Alutsista dan Infrastruktur Kuat Tak Bermakna

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan hal itu dalam acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ke-57 secara virtual, Jumat (23/10/2020).
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, awal Juli 2020./Instagram-Prabowo
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, awal Juli 2020./Instagram-Prabowo

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta dukungan proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah dan beberapa daerah lain. Terlebih, dia melanjutkan, bahwa proyek ini berangkat dari perspektif pertahannan.

“Ini ditandai dengan penunjukan Kementerian Pertahanan sebagai leading sector di mana kebijakan umum pertahanan negara ada di tangan Presiden dan Presiden bisa menentukan orientasi kebijakan politik pertahanan negara,” katanya dalam acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ke-57 secara virtual, Jumat (23/10/2020).

Dia melanjutkan bahwa pengembangan lumbung pangan di luar pulau Jawa adalah upaya mencegah kekurangan pangan di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. Hal ini juga untuk mengantisipasi peringatan FAO mengenai krisis pangan di tengah pandemi Covid-19.

Prabowo melanjutkan bahwa pemenuhan hak pangan rakyat adalah masalah strategis menyangkut jatuh bangunnya sebuah negara. Oleh karena itu menjaga benteng pertahanan melalui kesiapan cadangan logistik nasional perlu dibangun.

“Alutsista yang kuat, infrastruktur yang hebat, tanpa cukup pangan, tidak punya arti dan makna,” kata Prabowo.

Sejarah membuktikan, kata Menhan Prabowo, bahwa strategi pangan banyak digunakan untuk menguasai sebuah negara. Dalam sebuah ungkapan militer, tanpa logistik yang cukup, perang tidak dapat dimenangkan.

Sementara itu Presiden Jokowi pun telah menjelaskan alasan penunjukan Menhan Prabowo untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Menhan dinilai pantas karena bidang pertahanan tak hanya mengurusi alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan.

"Sudah disampaikan food estate itu berangkat dari peringatan FAO akan ada krisis pangan dunia sehingga perlu antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis. Dan yang namanya pertahanan itu bukan hanya alutsista tapi juga ketahanan di bidang pangan," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan media, Senin (13/7/2020).

Prabowo pun pernah mengatakan bahwa pada 2021 dia menargetkan luas area lahan singkong 30.000 hektare. Selanjutnya, luas lahan itu akan meningkat hingga mencapai 1,4 juta hektare pada 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper